Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah. FOTO: Banggar DPR RI
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah. FOTO: Banggar DPR RI

Banggar DPR: Target RAPBN 2022 Realistis

Angga Bratadharma • 16 Agustus 2021 15:58
Jakarta: Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI MH Said Abdullah memberi apresiasi atas pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pengantar Nota Keuangan RAPBN 2022 dalam sidang DPR, di Jakarta. Diharapkan semua target dalam RAPBN 2022 bisa tercapai dan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia.
 
Dalam pidatonya, Kepala Negara menargetkan transformasi Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran yang selama ini didominasi oleh tingkat konsumsi rumah tangga (55 persen) menuju kontribusi ekspor yang lebih besar, dengan per kuartal II-2021 kontribusi ekspor terhadap PDB mencapai 20,3 persen.
 
Namun untuk mewujudkan langkah ini maka pemerintah perlu melakukan transformasi UMKM menghasilkan produk ekspor. Sebab mesin ekonomi Indonesia adalah sektor UMKM yaitu sekitar 61 persen dari PDB. Demikian juga negara tujuan ekspor juga perlu diperluas agar tidak hanya bertumpu pada kawasan ASEAN yang pada tahun lalu berkontribusi sebesar 22 persen.

Adapun kinerja ekspor di kawasan di zona Amerika, Eropa, dan Tiongkok perlu diperkuat seiring perbaikan ekonomi.  Dari data yang ada, kontribusi ekspor nasional di 2020 ke Amerika Serikat mencapai 12 persen, Tiongkok mencapai 19,4 persen, dan Eropa mencapai 8,7 persen.
 
Untuk itu, Said meminta, kinerja ekspor di ketiga kawasan tersebut ditingkatkan. Langkah itu, tambahnya, sekaligus memanfaatkan momentum bila The Fed melakukan kebijakan tapering off pada Oktober 2021. "Sehingga walaupun kurs kita tertekan, tetapi devisa kita meningkat karena kinerja ekspor yang baik," jelasnya, dalam keterangan resminya, Senin, 16 Agustus 2021.
 
Adapun indikator target RAPBN 2022 yang disampaikan pemerintah yakni pertumbuhan ekonomi 5-5,5 persen, inflasi tiga persen, nilai tukar rupiah Rp14.350, suku bunga SUN 6,82 persen, harga minyak USD63 per barel, lifting minyak 703 barel per hari, dan lifting gas 1.035 setara barel per hari.
 
Selain itu target pendapatan negara Rp1.840,7 triliun, target belanja negara Rp2.708,7 triliun, rasio defisit terhadap PDB Rp868 triliun (4,85 persen PDB), transfer ke daerah dan desa Rp770,4 triliun, tingkat pengangguran terbuka 5,5-6,3 persen, tingkat kemiskinan 8,5-9 persen, dan Rasio Gini 0,376-0,378.
 
Said mengaku, pemerintah dan DPR telah menyepakati pembicaraan awal terhadap target asumsi makro, indikator kesejahteraan, dan postur RAPBN 2022. Secara umum Nota Keuangan RAPBN 2022 sejalan dengan pembahasan awal pokok-pokok RAPBN 2022 antara pemerintah dan DPR.
 
Namun demikian, Banggar DPR memberikan catatan dan penegasan kepada pemerintah agar kerangka kebijakan RAPBN 2022 menjawab tantangan di 2022. "Sehingga target RAPBN 2022 secara obyektif memang sangat realistis," ulasnya.
 
Dirinya mengatakan target indikator RAPBN 2022 tercapai dengan asumsi pemerintah berhasil mengendalikan pandemi covid-19. Oleh sebab itu, pemerintah memiliki waktu hanya satu semester untuk menaklukkan pandemi. Adapun tantangan menghadapi pandemi covid-19 masih sangat besar.
 
Misalnya target realisasi vaksinasi yang masih rendah jika dibandingkan dengan negara maju, target testing dan tracing yang masih rendah dan naik turun, dan kecukupan fasilitas kesehatan khususnya di luar Jawa yang masih rendah. Karena itu, Said berharap segenap kementerian/lembaga, termasuk pemda meningkatkan kinerjanya.
 
Pasalnya, covid-19 masih menjadi sumber ketidakpastian terbesar atas situasi ekonomi nasional ke depan. "Pandemi covid-19 menjadi game changer. Bisakah kita lalui pada 2021, tentu sangat bergantung kinerja kita selama enam bulan kita ke depan,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan