Hal itu disampaikan Darmin Nasution pada acara "Kawasan Ekonomi Khusus: Tinta Kemerdekaan dari Pinggiran" yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa 1 Agustus 2017. Agenda tersebut dihadiri para menteri/kepala lembaga terkait, pejabat kementerian, pejabat daerah, pengelola KEK, dan investor.
Total sasaran investasi di KEK sampai dengan 2030 sebesar Rp726 triliun, dengan sasaran penyerapan tenaga kerja 632.583 orang. Realisasi investasi KEK hingga 30 Juni 2017 sebesar Rp221 triliun.
Beberapa investor besar berskala internasional yang masuk ke KEK di antaranya adalah PT Unilever Oleochemical Indonesia dengan nilai investasi Rp2 triliun, PT Industri Nabati Lestari (INL) investasi Rp1 triliun, ProCone GmbH investasi Rp8 triliun, Alternatif Protein Indonesia Rp5,2 triliun, PT Perusahaan Resort Indonesia Amerika (Paramount Hotel) Rp1 triliun, ITDC Properti Club Med Hotel Rp1 triliun, dan Sirkuit MotoGP Rp6 triliun.
Dalam kesempatan itu dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Joint Venture PT Bangun Palu Sulteng (BPST) dengan mitra strategis. Yaitu PT STM Tunggal Jaya sebagai pembangun dan pengelola kawasan.
Selain itu BPST juga melaksanakan penandatanganan kerjasama (MoU) Penyediaan dan pengelolaan air baku dengan perusahaan Cheongsu Engineering (Korsel). Selanjutnya adalah Penandatanganan Land Use and Development Agreement (LUDA) antara Direktur Utama ITDC dengan Direktur Utama PT Mosaique Jiva One Sky untuk pembangunan hotel bintang lima.
Darmin menegaskan, keterlibatan pihak swasta dalam pembangunan melalui investasi harus disambut gembira. Dia mengingatkan, program strategis pemerintah Indonesia (RPJMN 2015-2019) adalah meningkatkan aksesibilitas infrastruktur bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, yang tentu saja sangat membutuhkan keterlibatan investor.
Dalam upaya pemerataan ekonomi, Pemerintah mendorong pusat pertumbuhan ekonomi melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Tiga agenda utama KEK adalah percepatan pembangunan (terutama di luar Jawa), pengurangan kesenjangan (intra dan inter wilayah), dan daya saing ekonomi melalui nilai tambah dan rantai nilai atas bahan mentah/sumber daya alam nasional).
Darmin meminta agar semua stakeholder terus bekerja keras membangun KEK berdaya saing dan berkelanjutan.
"Kita perlu belajar bagaimana mancanegara membangun kawasan-kawasan kelas dunia mereka melalui karakter dan positioning tertentu untuk memperkuat posisi dan eksistensinya melalui branding strategy," kata dia.
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menegaskan, positioning dan branding sangat penting di pasar investasi yang semakin kompetitif. Diperlukan terobosan pembentukan karakter dari KEK itu sendiri, agar mampu memposisikan dirinya secara tepat dan optimal terhadap pasar.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menambahkan bahwa pemerintah terus membuka dan memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas fiskal maupun nonfiskal bagi investasi di Indonesia, khususnya di KEK. Di antaranya pemberian tax holiday yang lebih menarik sampai 25 tahun, tidak diberlakukan DNI (kecuali yang tertutup dan dicadangkan untuk UMKM).
Di bidang pertanahan, perpanjangan HGB dapat dilakukan segera setelah aktifitas produksi beroperasi komersial. Demikian pula, Kemudahan Layanan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) dll. Izin usaha di KEK dilayani satu pintu melalui Administrator KEK. "Semua perizinan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan kabupaten kota dilimpahkan kepada Administrator KEK," jelas Enoh.
Enoh menambahkan bahwa pemerintah mendukung KEK dengan penyempurnaan dan penyediaan berbagai infrastruktur wilayah, seperti hanya konektifitas logistik (pelabuhan, jalan, jalur kereta api, listrik, gas).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id