Jakarta: Pemerintah tengah melakukan langkah extraordinary dalam mendorong perekonomian nasional. Langkah tersebut diambil agar Indonesia terhindar dari jurang resesi setelah mengalami kontraksi ekonomi.
"Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha termasuk BUMN harus ikut berpartisipasi," tegas Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam telekonferensi di Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020.
Airlangga menjelaskan strategi utama dalam mempercepat pemulihan ekonomi adalah melalui peningkatan belanja pemerintah. Optimalisasi belanja yang dilakukan melalui implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), peningkatan daya beli masyarakat, dan dukungan di sektor diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi di kuartal III dan IV tahun ini.
Pemerintah pun telah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Pembentukan komite tersebut bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan dalam menangani pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, sehingga perencanaan dan eksekusi target kesehatan dan ekonomi dapat berjalan beriringan.
Adapun penanganan dari aspek kesehatan dilakukan dengan memperbanyak 3T (Testing, Tracing, Treat) dan kampanye 3M (Mencuci tangan, Masker, Menjaga jarak) secara luas kepada masyarakat dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Lalu melakukan pengadaan obat dan persiapan produksi dan distribusi vaksin hingga satu tahun ke depan.
"Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional, pemerintah berkomitmen untuk tetap mempertahankan daya beli masyarakat dan permintaan dalam negeri. Daya beli masyarakat akan terjaga melalui bansos (bantuan sosial) dan subsidi, sementara dukungan yang diberikan kepada dunia usaha akan menjaga permintaan dalam negeri," tutur Airlangga.
Dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi, pemerintah mengoptimalisasi implementasi program PEN dalam memberikan dukungan kepada masyarakat dan dunia usaha. Saat ini, upaya akselerasi implementasi modalitas PEN telah dilakukan dalam berbagai bentuk.
Di antaranya restrukturisasi dan penjaminan kredit modal kerja UMKM dan korporasi padat karya. Penempatan dana pemerintah di bank umum mitra dan BPD untuk selanjutnya mengucurkan kredit kepada sektor riil, UMKM dan dunia usaha.
Kemudian memberi dukungan bagi pemerintah daerah, salah satunya melalui pinjaman daerah. Terakhir, mendukung insentif listrik bagi sektor industri, bisnis, dan sosial.
Selain itu, pemerintah juga bertekad untuk bertahan dalam badai dengan mengambil langkah dan program yang dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu Indonesia aman dan sehat dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat.
Kedua, Indonesia berdaya dan bekerja, untuk menumbuhkan daya beli dan lapangan pekerjaan. Ketiga, Indonesia bertumbuh dan bertransformasi, ketika kita justru harus memanfaatkan peluang dari pandemi ini.
"Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha termasuk BUMN harus ikut berpartisipasi," tegas Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam telekonferensi di Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020.
Airlangga menjelaskan strategi utama dalam mempercepat pemulihan ekonomi adalah melalui peningkatan belanja pemerintah. Optimalisasi belanja yang dilakukan melalui implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), peningkatan daya beli masyarakat, dan dukungan di sektor diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi di kuartal III dan IV tahun ini.
Pemerintah pun telah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Pembentukan komite tersebut bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan dalam menangani pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, sehingga perencanaan dan eksekusi target kesehatan dan ekonomi dapat berjalan beriringan.
Adapun penanganan dari aspek kesehatan dilakukan dengan memperbanyak 3T (Testing, Tracing, Treat) dan kampanye 3M (Mencuci tangan, Masker, Menjaga jarak) secara luas kepada masyarakat dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Lalu melakukan pengadaan obat dan persiapan produksi dan distribusi vaksin hingga satu tahun ke depan.
"Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional, pemerintah berkomitmen untuk tetap mempertahankan daya beli masyarakat dan permintaan dalam negeri. Daya beli masyarakat akan terjaga melalui bansos (bantuan sosial) dan subsidi, sementara dukungan yang diberikan kepada dunia usaha akan menjaga permintaan dalam negeri," tutur Airlangga.
Dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi, pemerintah mengoptimalisasi implementasi program PEN dalam memberikan dukungan kepada masyarakat dan dunia usaha. Saat ini, upaya akselerasi implementasi modalitas PEN telah dilakukan dalam berbagai bentuk.
Di antaranya restrukturisasi dan penjaminan kredit modal kerja UMKM dan korporasi padat karya. Penempatan dana pemerintah di bank umum mitra dan BPD untuk selanjutnya mengucurkan kredit kepada sektor riil, UMKM dan dunia usaha.
Kemudian memberi dukungan bagi pemerintah daerah, salah satunya melalui pinjaman daerah. Terakhir, mendukung insentif listrik bagi sektor industri, bisnis, dan sosial.
Selain itu, pemerintah juga bertekad untuk bertahan dalam badai dengan mengambil langkah dan program yang dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu Indonesia aman dan sehat dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat.
Kedua, Indonesia berdaya dan bekerja, untuk menumbuhkan daya beli dan lapangan pekerjaan. Ketiga, Indonesia bertumbuh dan bertransformasi, ketika kita justru harus memanfaatkan peluang dari pandemi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id