"Penerbitan SBSN dimanfaatkan sebagai sumber pembiayaan APBN untuk percepatan pembangunan dan sekaligus untuk mendorong pengembangan pasar keuangan syariah dalam negeri sebagai perwujudan dari kehadiran pemerintah dalam mendukung perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dan pasar global," ujar Sri Mulyani dikutip dari siaran pers, Jumat, 7 Januari 2022.
Bendahara Negara itu mengungkapkan bahwa penerbitan Project Based SBSN/Sukuk Negara untuk membiayai langsung pembangunan proyek-proyek pemerintah (earmarked) sejak 2013, telah menunjukkan perkembangan keuangan syariah di Tanah Air berkaitan erat dengan perkembangan/pembangunan di sektor riil.
Adapun total pembiayaan proyek menggunakan SBSN sampai 2022 mencapai Rp175,38 triliun dengan lebih dari 4.247 proyek yang tersebar di seluruh provinsi. Menurutnya, hal ini merupakan bukti nyata SBSN saat ini memiliki posisi strategis sebagai instrumen untuk mendukung pencapaian target pembangunan nasional.
Alokasi terbesar dari SBSN digunakan untuk proyek pembangunan infrastruktur transportasi, jalan-jembatan, dan sumber daya air yang jumlahnya mencapai Rp144,26 triliun (82,25 persen), yang pelaksanaannya dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), termasuk jembatan Pulau Balang yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur.
"Dengan adanya penanda aset ini diharapkan dapat menjadi showcase bagi masyarakat yang selama ini membeli SBSN berarti ikut membangun Indonesia, termasuk ikut membangun jembatan (Pulau Balang) ini," jelas dia.
Secara umum, perkembangan SBSN sebagai salah satu sumber dana APBN sudah cukup menggembirakan. Di tengah situasi pandemi covid-19, realisasi pembiayaan proyek melalui SBSN di 2021 dinilai masih cukup baik yaitu sebesar 85,52 persen.
Selanjutnya, sisa pekerjaan seluruh proyek tersebut akan dilanjutkan penyelesaiannya dengan fasilitas lanjutan/luncuran di 2022, dimana rata-rata realisasi dari lanjutan/luncuran proyek SBSN tersebut selama ini mencapai 93 persen sampai 96 persen.
"Dengan demikian, sekali lagi terbukti bahwa proyek yang dibiayai SBSN dapat berkontribusi secara positif terhadap pembangunan nasional dan mendukung upaya pemerintah untuk melakukan pemulihan perekonomian melalui belanja infrastruktur," tegas Sri Mulyani.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur melalui SBSN diharapkan dapat menjadi jump starter bagi pemulihan ekonomi nasional, khususnya melalui peningkatan konektivitas dan produktivitas perekonomian, serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat secara umum.
Dengan melihat kinerja dan fungsi strategis SBSN selama ini, pemerintah optimistis dan berharap bahwa SBSN ke depan dapat menjadi salah satu pilar utama instrumen APBN untuk pembangunan nasional, dan sekaligus juga menjadi instrumen utama di pasar keuangan nasional.
"Sehingga bersamaan dengan upaya percepatan pembangunan infrastruktur, juga akan sekaligus dapat mengembangkan dan mewujudkan cita-cita untuk tumbuh kembangnya perekonomian keuangan syariah di Tanah Air," tutup Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id