Presiden Joko Widodo  (AP Photo/Tatan Syuflana)
Presiden Joko Widodo (AP Photo/Tatan Syuflana)

Ini Sejumlah Tantangan RAPBN 2016

Angga Bratadharma • 14 Agustus 2015 17:55
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa terdapat sejumlah tantangan bagi implementasi dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Tantangan ini perlu segera diantisipasi guna menghilangkan berbagai macam hambatan dalam menumbuhkan ekonomi sesuai dengan harapan.
 
"Dengan memperhitungkan seluruh dinamika perekonomian global dan domestik, serta prospek perekonomian nasional, pertumbuhan ekonomi 2016 ditargetkan 5,5 persen," kata Jokowi, saat menyampaikan Pidato Pengantar RUU APBN 2016, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/8/2015).
 
Kendati demikian, tidak ditampik ada sejumlah tantangan APBN ke depannya. Adapun tantangan tersebut, yakni dari sisi ruang fiskal yang terbatas. Dalam hal ini, perlu peningkatan penerimaan perpajakan. Namun, lifting migas dan ICP cenderung menurun sehingga memicu pendapatan migas turun.

Selain itu, tantangan lainnya adalah mandatory spending dan belanja bersifat wajib masih besar. Komposisi belanja negara didominasi belanja yang bersifat wajib, antara lain belanja opreasional, pembayaran bunga utang, dan subsidi. Sementara mandatory spending semakin besar, antara lain anggaran pendidikan, DAU, dana desa, dan anggaran kesehatan.
 
Kemudian, tantangan lainnya adalah alokasi belanja belum optimal, di mana belanja yang bersifat produktif (infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM) masih perlu ditingkatkan, upaya penghematan belanja yang tidak produktif (perjalanan dinas, dan rapat) perlu terus dilakukan, dan kualitas belanja daerah masih belum optimal.
 
Selain itu, tantangan APBN lainnya adalah penyerapan anggaran belum optimal, di mana penyerapan anggaran belanja kementerian/lembaga (k/L) masih berkisar 90 persen sampai dengan 94 persen sehingga masih perlu ditingkatkan, dan penyerapan menumpuk pada triwulan III dan triwulan IV.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan