Ilustrasi -- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Ilustrasi -- ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Ini Dia Kondisi Ekonomi Makro RI Versi Gubernur BI

Antara • 06 September 2014 11:17
medcom.id, Ternate: Ekonomi makro Indonesia saat ini dinilai sebagai implikasi bagi kebijakan ekonomi. Terutama kebijakan struktural jangka menengah dan panjang di masa yang akan datang.
 
Hal tersebut disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Dr Agus D.W Martowardojo, di Ternate, Sabtu (6/9/2014).
 
"Kondisi ekonomi makro saat ini ditandai dengan defisit neraca transaksi berjalan yang telah berlangsung selama 11 triwulan, kondisi ini merupakan pertama kali terjadi sejak keluar krisis Asia pada 1997 hingga 1998," katanya.

Defisit neraca transaksi berjalan terjadi selama kurun waktu yang cukup panjang, meski diakui sebelum 1997 hingga 1998 kondisi negara ini juga defisit. Namun, setelah periode reformasi, setelah krisis yang terjadi, negara ini tetap surplus.
 
Sedangkan, di 2005 sempat terjadi defisit satu kuartal, di 2008 sempat tiga kuartal, tetapi sekarang sejak 2011, kuartal keempat sampai dengan sekarang Indonesia terus mengalami defisit transaksi berjalan dengan jumlah yang terus membesar.
 
Defisit berkepanjangan itu telah meningkatkan kerentangan ekonomi makro Indonesia, karena secara bersamaan kondisi fiskal atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga mengalami tekanan defisit, sehingga Indonesia dikatakan mengalami "clean" defisit atau defisit di transaksi berjalan dan defisit di fiskal.
 
Ia mengatakan, secara keseluruhan neraca perdagangan dapat dipertahankan agar tetap berimbang, karena defisit transaksi berjalan dapat ditutup dengan arus masuk investasi portofolio asing dan utang luar negeri terutama sektor swasta.
 
Dia menambahkan, Indonesia juga perlu menyikapi secara berhati-hati komposisi pembiayaan defisit transaksi berjalan itu, karena akumulasi arus masuk investasi portofolio ke surat utang negara telah mencapai Rp423 triliun atau 35,4 persen dari total outstanding surat utang negara yang telah dimiliki oleh asing dan jumlahnya selama empat tahun terakhir ini meningkat tajam.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan