"Perlu transformasi ekonomi, terutama dengan peningkatan produktivitas di sektor pertanian industri jasa," kata Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam Forum Perencanaan Musrenbangnas 2019 RKP 2020 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Mei 2019.
Jika ingin pertumbuhan lebih tinggi maka diperlukan upaya untuk mengurangi defisit transaksi berjalan (CAD). Caranya pemerintah bisa mendorong investasi agar tumbuh lebih tinggi, diimbangi dengan pertumbuhan ekspor agar membuat neraca perdagangan surplus.
"Investasi rata rata pertumbuhan per tahun tujuh persen. Ekspor itu sebenarnya kita melihatnya terkait dengan impor, ekspor itu lebih baik dorong yang menciptakan net ekspor, yang penting net ekspor tumbuh," jelas dia.
Pemerintah juga harus mengalihkan ekspor berbasis komoditas menjadi ekspor produk manufaktur. Apalagi Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan beberapa industri manufaktur seperti makanan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan farmasi.
Selain itu, pemerintah bisa mendorong sektor pariwisata untuk memunculkan diversifikasi ekonomi. Hanya saja perlu upaya ekstra keras agar pertumbuhan wisatawan yang datang ke Indonesia bisa ditingkatkan.
"Di 2045 targetnya 73 juta wisatawan asing ke Indonesia. Berarti lima tahun pertama harus mencoba naik kelas dari di bawah 20 juta menjadi 25 juta sampai 30 juta. Jadi harus ada percepatan untuk meningkatkan daya tarik wisata," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News