Pada periode April-Juli atau triwulan II-2023 realisasi investasi Indonesia sebesar Rp349,8 triliun, naik 6,3 persen kuartal per kuartal dan naik 15,7 persen secara tahunan.
Sementara jika dihitung dari Januari hingga Juni 2023, realisasi investasi tercatat sebesar Rp678,7 triliun atau 48,5 persen dari target yang dipatok sebesar Rp1.400 triliun.
"Saya bersyukur sekalipun kondisi kita memasuki tahun politik tapi trust global, trust pengusaha dalam negeri tetap ada untuk pembangunan di negara kita," katanya dalam konferensi pers, Jumat, 21 Juli 2023.
Baca juga: BI Pede Masuknya Dana Asing Perkuat Ketahanan Eksternal RI |
Dari total realisasi pada triwulan II-2023 tersebut, Penanam Modal Asing (PMA) masih mendominasi investasi di Tanah Air dengan persentase sebesar 53,3 persen atau setara Rp186,3 triliun.
Sementara untuk Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp163,5 triliun atau 46,7 persen.
"Alhamdulillah, Indonesia masih menjadi tujuan investor untuk menanamkan modalnya," ungkapnya.
Kemudian, Bahlil menyebutkan lima provinsi terbesar yang menjadi tujuan investasi adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.
Tercatat PMA dan PMDN di Jawa Barat sebesar Rp53,7 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp43 triliun, Jawa Timur Rp31,1 triliun, Sulawesi Tengah Rp26,6 triliun, dan Banten Rp24,9 triliun.
"Kalau total PMA PMDN itu nomor satu Jawa Barat, nomor dua DKI Jakarta, nomor tiga Jawa Timur, keempat Sulawesi Tengah, kelima Banten," sebutnya.
Sementara berdasarkan sektor usaha, lima besar realisasi investasi berasal dari sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp43 triliun. Lalu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan sebesar Rp42,4 triliun.
Kemudian sektor pertambangan Rp37,9 triliun, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp30,4 triliun, serta listrik, gas dan air Rp25,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News