Dirinya pun berjanji untuk mengelola anggaran yang kredibel dan menjadi instrumen untuk menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat. Hal tersebut sudah diucapkannya berkali-kali.
Kali ini, Sri Mulyani kembali mengatakannya saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI. Bahkan Ani, sapaan akrabnya, sampai mengeluarkan sebuah pantun yang telah dipelajarinya di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Ani meyakinkan dirinya telah kembali mengabdi di Tanah Air dan menerima pinangan menjadi Menkeu dengan sepenuh hati serta mengelola anggaran negara yang lebih baik.
"Burung dara mematuk ulat, bunga kamboja mekar merona. Anggaran negara untuk rakyat, harus dikelola dengan bijaksana," baca Ani dalam rapat, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, hal pertama yang dirinya lihat setelah dilantik yakni laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) 2015 yang mana terdapat kekurangan penerimaan negara sebesar Rp248,9 triliun dari target Rp1.761,6 triliun. Artinya, yang tercapai hanya 83,3 persen dari target. Dengan melihat ketidaktercapaian di tahun lalu, dirinya melihat pada APBN-Perubahan tahun ini ada kondisi yang perlu dilakukan penyesuaian.
Untuk itu, dirinya memutuskan untuk melakukan efisiensi anggaran belanja sebesar Rp133,8 triliun yang terdiri dari pemangkasan anggaran Kementerian Lembaga sekitar Rp65 triliun dan belanja transfer daerah Rp68,8 triliun. Karena adanya potensi ketidaktercapaian target penerimaan pajak Rp219 triliun.
"Tentunya dengan melakukan evaluasi terhadap realisasi anggaran 2015," jelas Ani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News