Dilansir dari keterangan resminya, Rabu, 9 Desember 2020, JP Morgan memproyeksikan aliran dana asing akan kembali ke Indonesia didorong oleh sentimen positif yaitu perkembangan vaksin sebagai key market drivers.
Selain itu, pengesahan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja juga dinilai sebagai reformasi kebijakan terbesar sejak 1998, yang bertujuan untuk mendorong Foreign Direct Investment (FDI) dan transformasi Indonesia menuju ke negara manufaktur di Asia dan hub technology.
JP Morgan memproyeksikan pasar bursa Indonesia akan terus tumbuh positif didorong oleh kegiatan ekonomi yang mulai pulih kembali, dengan dukungan stimulus pemerintah dan implementasi UU Cipta Kerja.
Saat ini, ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren pemulihan setelah sempat terkontraksi sebesar minus 5,32 persen (yoy) pada kuartal II-2020, dan membaik pada kuartal III menjadi minus 3,49 persen (yoy), atau tumbuh sebesar 5,5 persen secara kuartalan.
Beberapa sektor yang diprediksi akan menjadi kunci pemulihan ekonomi adalah sektor keuangan, infrastruktur/industri, dan korporasi berbasis ekonomi digital sebagai katalisator jangka menengah. Indonesia diyakini akan mengalami booming ekonomi digital dan korporasi berbasis teknologi masa depan.
Ekonomi digital Indonesia saat ini mempunyai kapasitas USD50 miliar yang terdiri dari lima persen dari PDB dan lebih dari 10 persen kapitalisasi pasar saham, yang memiliki salah satu pertumbuhan tercepat di dunia. Saat ini, Indonesia merupakan rumah dari lima unicorn yaitu Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO yang diyakini akan menjadi katalisator investasi sebagai the new economy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News