Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi belanja bansos paling banyak dilakukan oleh Kemensos yang mencapai Rp19,1 triliun. Selain bansos tunai, Kemensos juga menyalurkan berbagai bantuan kepada masyarakat seperti tahun lalu.
"Belanja Kemensos untuk bansosnya melonjak 43,1 persen dari tahun lalu, terutama kalau kita lihat di sini untuk bansos tunai Rp5,8 triliun, tahun lalu tidak ada bansos tunai," kata dia dalam Konferensi Pers APBN KITA, Selasa, 23 Maret 2021.
Selain itu, realisasi program kartu sembako adalah Rp6,4 triliun sedikit lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya Rp6,3 triliun, sedangkan Program Keluarga Harapan (PKH) realisasinya Rp6,8 triliun atau sedikit lebih rendah dari Rp7 triliun di Februari 2020.
Secara keseluruhan, realisasi program bansos hingga akhir Februari 2021 adalah Rp26,8 triliun atau 17,1 persen dari pagu Rp156,4 triliun. Sayangnya realisasi ini mengalami penurunan 16 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp31,9 triliun.
Menurut Sri Mulyani, penurunan realisasi bansos ini salah satunya karena penyaluran Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) yang hanya Rp7,7 triliun lebih rendah dari Rp16,1 triliun. Hal ini seiring membaiknya arus kas BPJS Kesehatan.
"Karena PBI ini waktu itu terjadi kenaikan, yang kita menaikan jumlah belanja bantuan untuk PBI JKN Rp16,1 triliun, tahun ini kemudian dinormalisasi menjadi hanya Rp7,7 triliun sehingga ini menyebabkan kelihatannya bansos mengalami penurunan," jelas dia.
Sementara itu, realisasi program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah baru Rp70 miliar lebih rendah dibandingkan Februari 2020 sebesar Rp1,61 triliun. Pasalnya pencairan program ini terkendala proses verifikasi dan validasi mahasiswa di Kemendikbud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News