"Sedangkan sisanya Rp15,5 triliun tidak dilelang karena berupa pekerjaan melalui kontrak tahun jamak lanjutan, belanja pegawai, pemeliharaan rutin, dan lain-lain," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W Husaini, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Ia menjelaskan, pelelangan dini tersebut dilakukan melalui lima tahap sejak Agustus hingga Desember 2015. Kemudian, sebagai tindak lanjut pelelangan dini tersebut, pihaknya sudah akan melakukan penandatanganan paket pekerjaan 2016 pada 6 Januari.
"Tanda tangan senilai Rp14 triliun akan dilakukan secara bersamaan dari lima lokasi di Indonesia yaitu Medan, Surabaya, Banjarmasin, Manado dan Jayapura, dan akan kita saksikan bersama melalui teleconference dari Jakarta. Nanti Bapak Menteri akan memberikan arahan juga," jelasnya.
Hediyanto menilai, yang paling diuntungkan dari lelang dini ini adalah masyarakat, karena infrastruktur jalan dan jembatan akan terbangun lebih cepat dan bisa segera dimanfaatkan. Sebagai contohnya, pada arus mudik lebaran 2016, Ditjen Bina Marga menargetkan minimal ada 70 kilometer jalan tol baru yang sudah bisa difungsionalkan.
Selama ini, pelelangan baru dilakukan pada awal tahun anggaran berjalan dan prosesnya membutuhkan waktu hingga empat bulan sehingga tanda tangan kontrak dan pekerjaan di lapangan baru dimulai mendekati tengah tahun.
"Manfaat lain lain dari lelang dini tersebut di sisi internal akan memiliki satu tahun penuh untuk bekerja tanpa diganggu proses administrasi pelelangan di tahun berjalan. Di sisi eksternal, seperti kontraktor, misalnya, para pekerja lapangannya juga sudah bisa bekerja sejak awal tahun," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News