Ilustrasi. Dokumen Kemenkeu
Ilustrasi. Dokumen Kemenkeu

Pemerintah Optimistis Neraca Transaksi Berjalan Cepat Pulih

Anshar Dwi Wibowo • 16 Maret 2015 10:29
medcom.id, Jakarta: Pemerintah memastikan, pada Senin (16/3/2015) sore empat aturan terkait kebijakan untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan akan diselesaikan dan bisa diimplementasikan secepatnya. Bahkan, optimistis dampaknya bisa langsung dirasakan.
 
Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, meskipun kebijakannya merupakan program jangka panjang namun dampaknya bisa dirasakan langsung. "Kalau dampaknya bisa langsung tapi maksud saya kebijakan itu yang orientasinya jangka panjang tapi bisa langsung dirasakan pada jangka pendek, bisa langsung lah," ujar Bambang di Istana Bogor, seperti dikutip Senin (16/3/2015).
 
Namun, Bambang enggan memastikan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah otomatis akan memperkuat rupiah yang telah menembus Rp13 ribu terhadap dolar Amerika Serikat. Semisal, kebijakan insentif pajak untuk repatriasi dividen. Setelah aturannya dikeluarkan pada April kebijaknnya sudah bisa diimplementasikan. Atau bebas visa yang bisa menarik wisatawasan sekaligus mendatangkan lebih banyak devisa.

"Ya kita tidak bicara rupiah menguat atau tidak. Yang kita dorong perbaikan di transaksi berjalan. Itu tujuan utama pemerintah. Kalau rupiah itu tentunya kombinasi dari kebijakan moneter dan fiskal," ucapnya.
 
Lebih lanjut, ketika disinggung mengenai instruksi presiden untuk penguatan rupiah, Bambang mengatakan, yang disampaikan kepada presiden terkait kebijakan yang sifatnya struktural untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalin mengatakan, empat aturan yang akan dikeluarkan sebagai bagian dari restrukturisasi perekonomian Indonesia. Aturan tersebut terkait insentif pajak, bebas visa, antidumping, dan komposisi biofuel.
 
"Banyak inisiatif dalam memberikan insentif kepada industri, ini bagian dari restrukturisasi ekonomi kita," tuturnya.
 
Selain itu, Sofyan mengungkapkan, dalam ratas juga dibahas mengenai harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah. Namun, dia belum mau mengungkapkan besarannya.
 
"Kita sudah sampai ke hitung-hitungan, tinggal diumumkan saja. Sudah dapat angka-angkanya, tinggal ketok saja, itu harga gabah," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan