Ilustrasi. Reuters/Francois Lenoir
Ilustrasi. Reuters/Francois Lenoir

Pemerintah Terus Pantau Kondisi Yunani

Irene Harty • 29 Juni 2015 19:59
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengungkapkan dampak dari pelunasan utang Yunani yang diperkirakan tidak sesuai target memberi dampak tidak langsung.
 
"Dampak terhadap kita tentu akan ada, tapi tidak signifikan, karena dampak tidak langsung," sahutnya saat ditemui dikantornya, Jakart, Senin (29/6/2015).
 
Menurut Sofyan, pemerintah melihat kondisi belum terlalu mengkhawatirkan. Pemerintah akan terus memantau perkembangan pasar dari pergerakan para pelakunya.

"Mudah-mudahan ini sudah di priced in oleh pasar karena diskusi tentang Yunani kan bukan diskusi hari ini, tapi sudah dua sampai empat bulan yang lalu, soal keputusan ini," jelasnya.
 
Jadi kemungkinan gagal atau berhasil sudah diantisipasi. Analis banyak mengatakan bahwa terlalu mahal bagi Yunani untuk keluar dari Uni Eropa dan terlalu mahal bagi Uni Eropa jika Yunani keluar dari Uni Eropa.
 
Oleh sebab itu, akal sehat akan digunakan untuk menyelamatkan supaya Yunani tetap dalam Uni Eropa dengan kondisi Yunani mematuhi keinginan Uni Eropa.
 
Berkenaan dengan nilai tukar rupiah, Sofyan mengemukakan rupiah sudah di priced in yang artinya pergerakan selama ini sudah sesuao perkiraan yang terjadi di Yunani.
 
"Justru yang diperkirakan dampaknya riil nanti yaitu ketika The Fed menaikkan bunga akhir tahun tapi masih banyak pertimbangan," paparnya.
 
Pemerintah masih akan mengawal dan menjaga rupiah melalui kebijakan. Mulai dari menjaga daya beli masyarakat, memperkuat cadangan devisa yang dilakukan Bank Indonesia lewat antisipasi Undnag-Undang Jaringan Pengaman Sistem Keuangan.
 
"Kalau rupiah faktor eksternal itu sulit sekali, sedikit yang bisa dilakukan," pungkas Sofyan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan