Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said/Ant/RENO ESNIR.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said/Ant/RENO ESNIR.

Akibat Ulah Mafia Migas, Indonesia Rugi Rp 50 Triliun

Patricia Vicka • 17 November 2014 12:59
medcom.id, Jakarta: Praktik mafia migas membawa kerugian yang cukup besar bagi Indonesia. Dalam lima tahun, akibat ulah para mafia migas Indonesia mengalami kerugian kilang minyak Rp50 triliun atau Rp10 triliun per tahun.
 
Ini terjadi akibat pembangunan kilang minyak lambat dan tidak ada proses peremajaan dan pembaharuan kilang minyak. "Mafia migas terus memproduksi wacana yang menyesatkan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said saat konferensi pers pembentukan Komite Reformasi Tata Kelola Migas di Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (16/11/2014).
 
Dalam jangka panjang tidak ada pembangunan kilang-kilang minyak tambahan yang sebetulnya amat dibutuhkan Indonesia. Di saat yang sama, kilang-kilang tua tidak diperbaharui. Biaya produksi meningkat dan rentan gangguan.

Menurut Sudirman, aksi para mafia migas dilakuakan secara sistematis agar Indonesia terus bergantung pada impor minyak yang menyebabkan pengurasan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 
"Pada level strategi kebijakan, mafia migas di satu sisi menghalangi dan atau menyandera para pengambil keputusan agar tidak mengeluarkan kebijakan yang mendorong adanya kegiatan eksplorasi. Jika pun ada, kegiatan eksplorasi diarahkan agar tidak dilakukan seksama. Dampaknyanya sudah sama-sama kita ketahui, cadangan minyak nasional terus berkurang," beber aktivis antikorupsi ini.
 
Pada level organisasi, kata Sudirman, mafia migas aktif menghambat setiap upaya penertiban dan pembersihan organisasi. Mafia migas dengan berbagai cara selalu berupaya menempatkan figur-figur yang bersedia menjadi ‘kaki-tangan’ mereka. Jika ada figur yang berintegritas dan berkompeten yang ditunjuk mengurus sektor migas, para mafia migas tak sungkan-sungkan menabur fitnah dan jebakan.
 
"Pada level operasional, mafia migas juga menyokong dan atau melindungi berbagai upaya pencurian minyak secara fisik. Termasuk menyelundupkannya ke luar negeri. Akibatnya, dana subsidi BBM menjadi alat untuk memperkaya segelintir orang," terang pendiri Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) ini.
 
Untuk itulah, pihaknya membentuk Komite Reformasi Tata Kelola Migas sebagai upaya untuk memberantas praktik mafia migas di Indonesia dan mengurangi kerugian negara yang telah terkuras.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DOR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan