Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: MI/Pius Erlangga
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: MI/Pius Erlangga

Akibat Varian Delta, Pemerintah Perlu Tata Ulang Program Pemulihan Ekonomi

Eko Nordiansyah • 07 Juli 2021 13:13
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai kemunculan varian delta menjadi penyebab lonjakan kasus covid-19 dan membuat perekonomian tertekan. Akibatnya pemerintah perlu menata ulang program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
 
"Covid varian delta memberikan tekanan ke ekonomi kita, maka kita akan terus melakukan revisi dan redesign untuk program PEN kita," kata dia dalam webinar di Jakarta, Rabu, 7 Juli 2021.
 
Saat ini pemerintah telah melakukan realokasi anggaran untuk program PEN. Hasilnya anggaran kesehatan dinaikan menjadi Rp193,93 triliun, program perlindungan sosial Rp153,86 triliun, program prioritas Rp117,04 triliun, dukungan UMKM dan korporasi Rp171,77 triliun, dan insentif usaha Rp62,83 triliun.

"Kita hitung kembali kemarin dan menggunakan APBN untuk tetap membantu kesehatan dan bansos. Pemulihan ekonomi akan diutamakan meski kita menghadapi tantangan-tantangan dalam bentuk munculnya varian delta," ungkapnya.
 
Ia menambahkan, upaya lain pemerintah untuk bisa mengendalikan covid-19 ini adalah dengan mempercepat proses vaksinasi. Menurut dia, vaksinasi menjadi salah satu cara untuk mendorong mobilitas dan perekonomian namun kasus covid-19 tetap terkendali.
 
"Kalau vaksinasinya rendah, maka setiap kali kita ngegas, perekonomian naik maka terjadi kenaikan covid. Tapi kalau vaksin meluas maka mobilitas masih bisa berjalan dengan risiko covid bisa terjaga," jelas dia.
 
Saat ini pemerintah menargetkan vaksinasi bisa mencapai dua juta dosis per hari pada Agustus. Dengan mobilisasi TNI/Polri bahkan pemerintah menginginkan vaksinasi bisa mencapai tiga juta dosis per hari di kuartal III dan kuartal IV tahun ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan