Gedung BPS Jatim. Foto: Medcom.id/Amaluddin.
Gedung BPS Jatim. Foto: Medcom.id/Amaluddin.

Jatim Deflasi 0,29% pada Juli 2020

Amaluddin • 03 Agustus 2020 17:39
Surabaya: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Jawa Timur (Jatim) terjadi deflasi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran. Di antaranya kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,22 persen. Serta kelompok transportasi sebesar 1,05 persen.
 
"Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Juli 2020 antara lain angkutan udara, bawang merah, daging ayam ras, bawang putih, gula pasir, jeruk, pepaya, ikan mujair, daging sapi, dan pisang," ujar Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan dalam keterangan tertulisnya, Senin, 3 Agustus 2020.
 
Berdasarkan penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jatim selama Juli 2020, ada empat kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo yaitu mencapai 0,16 persen, lalu diikuti Malang sebesar 0,06 persen, serta Banyuwangi dan Jember masing-masing sebesar 0,01 persen.

"Kota yang mengalami deflasi Surabaya sebesar 0,41 persen, Sumenep sebesar 0,12 persen, Kediri sebesar 0,06 persen, dan Madiun sebesar 0,04 persen," ujar Dadang.
 
Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2020 di delapan kota IHK Jatim, Jember merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi yaitu mencapai 1,38 persen. Sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Surabaya yang mengalami inflasi sebesar 0,75 persen.
 
"Sementara tingkat inflasi tahun kalender Jatim sebesar 0,85 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2020 terhadap Juli 2019) sebesar 1,50 persen," jelasnya.
 
Menurut Dadang, ada 10 komoditas yang menjadi penyumbang utama terjadinya deflasi di masing-masing kota IHK di Jatim, yakni komoditas bawang merah dan bawang putih menjadi penyumbang utama terjadinya deflasi. Selain itu ada komoditas daging ayam ras yang juga menjadi penyumbang utama terjadinya deflasi, hampir di seluruh daerah di Jatim kecuali Kabupaten Sumenep, Madura.
 
"Selanjutnya ada komoditas gula pasir menjadi penyumbang utama terjadinya deflasi di hampir seluruh kota di Jatim kecuali di Malang," tambah dia.
 
Sementara komoditas yang menjadi penghambat utama terjadinya deflasi di masing-masing daerah IHK Jatim, lanjut Dadang, komoditas emas perhiasan dan telur ayam ras menjadi penghambat utama terjadinya deflasi di semua daerah IHK di Jatim.
 
"Kemudian komoditas cabai rawit yang menjadi penghambat utama terjadinya deflasi di hampir seluruh kota di Jatim kecuali di Jember dan Surabaya," kata Dadang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan