"Nilai tukar 2017, sebelumnya Rp13.600 hingga Rp13.900 per USD tapi sekarang nilai tukar rupiah akan ada di Rp13.300 hingga Rp13.600 per USD," kata Gubernur BI Agus Martowardojo, dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, di Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Sampai dengan pertengahan 2016, lanjut Agus, pergerakan rupiah cenderung stabil. Rupiah tercatat mengalami apresiasi sebesar 5,27 persen secara year to date (ytd) dan rupiah mencapai level Rp13.095 per USD sampai dengan 13 Juli lalu.
"Ini didukung oleh persepsi investor yang positif pada ekonomi domestik. Transaksi berjalan yang sehat juga menjaga kondisi makroekonomi Indonesia. Dengan pengampunan pajak kepercayaan terhadap prospek ekonomi kita juga akan meningkat," jelas dia.
Selain itu, masih kata Agus, penguatan rupiah didukung oleh meredanya tekanan eksternal. Hal itu didukung dengan ketidakpastian kenaikan suku bunga the Fed yang berkurang, dampak British Exit (Brexit) yang tidak terlalu bergejolak, serta pelonggaran kebijakan moneter di berbagai negara maju di dunia.
Dirinya menambahkan, kondisi ekonomi dalam negeri memberi dukungan terhadap penguatan rupiah. Di sisi lain, kondisi global tetap perlu diwaspadai karena ada beberapa kemungkinan yang bisa saja membuat pergerakan rupiah menjadi semakin volatile.
"Tetap stabil meski ada risiko yang perlu diwaspadai. Kenaikan Fed Fund Rate dan kebangkitan ekonomi Tiongkok yang akan memengaruhi global. Pengampunan pajak akan mendorong suplai valas di dalam negeri. Rupiah juga ditopang oleh optimisme di percepatan ekonomi domestik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id