"Tren dunia tenaga kerja saat ini bertumpu pada praktik dan pengalaman kerja yang dimiliki seseorang," kata Hanif usai membuka acara UI Career and Scholarship Expo XX di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (17/9/2015).
Menurut Hanif, masalah tenaga kerja bukan lagi jumlah lapangan kerja yang sempit. "Tapi, kurang nyambungnya antara kesempatan kerja dan keahlian yang dimiliki seseorang," ujarnya.
Menteri mencontohkan, ada lowongan kerja pabrik di garmen Solo kesulitan mencari tenaga kerja sesuai keahlian yang dibutuhkan. Padahal, lowongan kerja bisa mencapai 2 ribu orang.
"Ada juga perusahaan tambak udang di Lampung membutuhkan lowongan 1.500 orang, namun belum mampu diisi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News