"Mudik (Lebaran akan) memberikan pergerakan ekonomi yang baik sekali ke daerah,: kata Menhub Budi ketika menjadi pembicara kunci dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Mudik Ceria Penuh Makna, Tantangan dan Peluang Pelaksanaan Angkutan Lebaran Tahun 2024 M/1445 Hijriah dilansir Antara, Sabtu, 6 April 2024.
Budi menyampaikan hal tersebut merujuk pada Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang memprediksi perputaran uang selama bulan Ramadan dan libur Lebaran 2024 diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 dan diprediksi mencapai Rp157,3 triliun.
"Artinya pergerakan dalam angkutan Lebaran (akan) menciptakan peluang dan manfaat yang sangat bernilai,” ucap Budi.
Baca juga: 184.250 Penumpang Sesaki Bandara Soetta pada H-4 Lebaran |
193,6 juta penduduk Indonesia berpotensi mudik
Budi menuturkan berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub bersama Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Kominfo, Telkomsel, pakar transportasi, dan akademisi telah mengadakan survei pergerakan penumpang, dengan hasil 193,6 juta penduduk Indonesia berpotensi melakukan perjalanan mudik.Menurut Budi angka 193,6 juta tersebut sangat besar sehingga bisa memacu perputaran ekonomi di daerah atau kampung halaman para pemudik. Apalagi waktu libur Lebaran cukup lama yakni selama 10 hari, mulai 6-15 April 2024.
Budi menuturkan, pemerintah telah berupaya agar terwujud kesiapan di semua sektor dalam menghadapi angkutan Lebaran tahun ini dapat berjalan aman dan lancar.
Kementerian Perhubungan bersama para pemangku kepentingan telah menyiapkan sarana dan prasarana di semua moda transportasi di antaranya sisi darat 30.780 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan 144.441 pariwisata, kemudian sisi penyeberangan 213 unit kapal.
Selanjutnya di sisi transportasi laut tersedia 26 kapal penumpang, 107 kapal perintis dan 1.208 kapal swasta. Dari penerbangan, terdapat 420 pesawat yang siap beroperasi. Untuk kereta api, sebanyak 615 kereta api beroperasi setiap harinya untuk melayani perjalanan antar kota selama masa angkutan Lebaran.
“Angka 193 juta itu sangat besar, namun Presiden (Joko Widodo) menginstruksikan mudik harus tetap dilaksanakan dengan baik. Memang angka survei juga memotret mereka yang bergerak di wilayah aglomerasi. Kita juga telah melakukan upaya untuk membuat ini lebih baik,” tutur Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News