Ada tiga jenis global bonds berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) dengan tenor berbeda-beda yang diterbitkan di tengah kondisi pasar keuangan yang luar biasa bergejolak.
"Ini adalah suatu window yang sangat kecil karena ketidakpastian di pasar masih akan bergerak cukup dinamis dan tidak pasti," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam video conference di Jakarta, Selasa, 7 April 2017.
Untuk global bond seri RI1030, pemerintah menerbitkan USD1,65 miliar dengan yield 3,9 persen. Pada seri ini global bonds-nya memiliki tenor 10,5 tahun dengan tanggal jatuh tempo ada 15 Oktober 2030.
Selanjutnya untuk seri RI1050, nominal yang diterbitkan sebesar USD1,65 miliar dengan yield 4,25 persen, tenor 30,5 tahun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2050. Kemudian seri RI0470 pemerintah menerbitkan USD1 miliar dengan yield 4,5 persen serta tenor 50 tahun hingga 15 April 2070.
Menkeu menambahkan penerbitan ini dilakukan pemerintah dalam rangka menjaga pembiayaan secara aman. Di samping itu, penerbitan global bonds diharapkan bisa menambah cadangan devisa Bank Indonesia (BI), yang hingga akhir Maret 2020 tercatat sebesar USD121 miliar.
"Pemanfaatan dari penerbitan ini yang tadi malam dieksekusi sangat positif di tengah turbulensi pasar keuangan global. Ini penerbitan terbesar di tengah sejarah penerbitan USD bonds oleh pemerintah RI dan negara pertama di Asia yang menerbitkan sovereign bonds sejak pandemi covid-19 terjadi," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News