Purbaya resmi menjabat Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati, sosok yang sudah hampir satu dekade terakhir menjadi wajah kebijakan fiskal Indonesia.
Purbaya, yang dikenal sebagai teknokrat dengan latar belakang unik antara teknik dan ekonomi, kini dipercaya untuk menakhodai Kementerian Keuangan di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan.
Dari Teknik ke Ekonomi
Purbaya lahir di Bandung dan meniti pendidikan sarjana di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Teknik Elektro. Namun langkahnya kemudian berbelok ke dunia ekonomi ketika ia menempuh MSc dan Ph.D di Purdue University, Indiana, AS. Kombinasi dua disiplin ini kerap disebut sebagai kekuatan utamanya: kemampuan analisis tajam dengan pendekatan teknis yang presisi.Karier profesionalnya dimulai di sektor energi sebagai Field Engineer di Schlumberger (1989–1994). Namanya makin dikenal saat masuk ke Danareksa Research Institute sebagai ekonom senior (2000–2005), lalu naik ke pucuk pimpinan di Danareksa Securities dan akhirnya menjadi Direktur Utama PT Danareksa (Persero) pada 2013–2015.
Di posisi ini, Purbaya dinilai sukses memimpin transformasi strategis perusahaan milik negara, sekaligus membangun reputasi sebagai figur yang mampu memadukan analisis akademik dengan eksekusi bisnis.
Pengalaman Panjang di Pemerintahan
Selain korporasi, Purbaya juga lama berkecimpung di pemerintahan. Ia pernah menjadi Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Perekonomian (2010–2014), Deputi III Kantor Staf Presiden (2015), hingga Deputi Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Marves (2018–2020).Sejak 2020, ia dipercaya memimpin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai Ketua Dewan Komisioner, posisi strategis dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Keterlibatan aktifnya di Kadin dan berbagai komite ekonomi menambah luas jejaringnya dengan dunia usaha.
Tugas Berat di Tengah Gejolak Ekonomi
Menjabat Menteri Keuangan pada 2025 jelas bukan pekerjaan mudah. Ekonomi global masih dihantui ketidakpastian: tekanan inflasi, potensi resesi, dan gejolak geopolitik. Purbaya dituntut melanjutkan warisan kebijakan fiskal Sri Mulyani yang dikenal prudent, namun juga menghadirkan terobosan baru agar ekonomi domestik tetap tangguh.Fokus utamanya sebagai Menteri Keuangan diperkirakan akan berkisar pada pengelolaan APBN yang sehat, menjaga stabilitas keuangan, memperkuat investasi, serta mendorong pertumbuhan yang inklusif.
Publik kini menunggu arah kebijakan yang akan ditempuh Purbaya sebagai Menteri Keuangan. Dengan rekam jejak panjang dan reputasi sebagai problem solver, ia diharapkan bisa menavigasi Indonesia melewati badai ekonomi global sekaligus menyiapkan fondasi pertumbuhan jangka panjang.
Estafet kepemimpinan fiskal telah berpindah tangan. Dari Sri Mulyani ke Purbaya, publik berharap kesinambungan sekaligus inovasi. Kini, sorotan tertuju pada bagaimana Purbaya Yudhi Sadewa akan membuktikan dirinya di panggung kebijakan nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News