Ilustrasi konsumsi rumah tangga anjlok - - Foto: MI/ Angga Yuniar
Ilustrasi konsumsi rumah tangga anjlok - - Foto: MI/ Angga Yuniar

Daya Beli Melemah, Konsumsi Rumah Tangga Terkontraksi 2,63%

Eko Nordiansyah • 05 Februari 2021 13:58
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga selama tahun lalu mengalami kontraksi 2,63 persen. Hal ini menunjukkan pelemahan daya beli masyarakat imbas pandemi covid-19 yang melanda di dunia, termasuk Indonesia.
 
"Pertumbuhan ekonomi terkontraksi 2,07 persen. Kontraksi konsumsi rumah tangga di sana selama 2020 alami kontraksi minus 2,36 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference di Jakarta, Jumat, 5 Februari 2021.
 
Ia menjelaskan, ada banyak faktor yang mencerminkan kontraksi konsumsi rumah tangga selama 2020. Misalnya penjualan eceran yang mengalami kontraksi 12,03 persen dan impor barang konsumsi yang juga mengalami penurunan minus 10,93 persen.

"Penjualan wholesale mobil penumpang dan sepeda motor terkontraksi masing-masing sebesar minus 50,49 persen dan minus 43,54 persen," jelas dia.

 
Secara kuartalan, konsumsi rumah tangga sebenarnya mengalami perbaikan dengan minus 3,61 persen di kuartal IV-2020. Angka ini lebih baik dari minus 4,05 persen di kuartal III, minus 5,52 persen di kuartal II, dan pertumbuhan positif 2,83 persen di kuartal I.
 
Sementara itu, konsumsi pemerintah merupakan satu-satunya komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan positif selama 2020 sebesar 1,94 persen. Namun terjadi perlambatan dibandingkan 2019 karena pertumbuhan belanja pegawai yang melambat.
 
Di sisi lain, pengeluaran konsumsi LNPRT selama tahun lalu juga mengalami kontraksi 4,29 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi minus 4,95 persen, ekspor minus 7,7 persen, sedangkan impor minus 14,71 persen.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan