Kepala BPS Suhariyanto mengatakan seluruh komponen pengeluaran lainnya masih mengalami kontraksi pada kuartal IV-2020. Namun kontraksi yang dialami mulai mengalami perbaikan apabila dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya.
"Komponen lainnya masih mengalami kontraksi. Tetapi kalau kita lihat secara umum kontraksi di kuartal IV ini tidak sedalam kuartal III dan kuartal II yang menunjukkan arah perbaikan," kata dia dalam video conference di Jakarta, Jumat, 5 Februari 2021.
Ia menyebut pengeluaran rumah konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi 3,61 persen lebih baik dari kontraksi 4,05 persen di kuartal III dan minus 5,52 persen di kuartal II. Sementara itu, konsumsi LNPRT tercatat mengalami kontraksi 2,14 persen di kuartal IV tahun lalu.
"Kontraksi komponen konsumsi rumah tangga ini tercermin dari beberapa indikator, penjualan eceran masih mengalami kontraksi cukup dalam minus 17,39 persen padahal pada kuartal IV-2019 penjualan eceran tumbuh 1,39 persen," ungkapnya.
Untuk Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi minus 6,15 persen di kuartal IV-2020 membaik dari minus 6,48 persen di kuartal sebelumnya. Untuk ekspor juga membaik meski masih terkontraksi 7,21 persen dan impor kontraksi 13,52 persen.
"Sumber ekonomi Indonesia pada kuartal IV dari sisi pengeluaran dengan pertumbuhan yang masih kontraksi minus 2,19 persen, maka PMTB merupakan sumber kontraksi terdalam sebesar minus 2,12 persen, kemudian disusul oleh konsumsi rumah tangga sebesar minus 1,97 persen," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id