Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014) - MI
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014) - MI

Pertumbuhan Ekonomi 5,6% pada 2015 Dinilai Realistis

Afwan Abdul Basit • 15 Agustus 2014 19:22
medcom.id, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah membacakan asumsi-asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 dalam Pidato Kenegaraan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014). SBY juga menyampaikan semua pencapaian yang dilakukannya selam setahun terakhir.
 
Dalam kesempatan itu, SBY mengungkapkan pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,6%. Artinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dalam dua tahun terakhir mengalami perlambatan bakal pulih dan naik sedikit 0,4% dari pertumbuhan tahun ini.
 
Menurut Staf Presiden bidang perekonomian, Firmanzah, asumsi pertumbuhan ekonomi yang diumumkan Presiden terbilang realistis. Pertumbuhan sebesar 5,6% telah mempertimbangkan kapasitas fiskal dan kondisi domestik Indonesia pada 2015, ditambah tren perekonomian global.

"Jadi, 5,6% masih relatif tinggi di antara negara G-20. PDB kita yang hampir US$900 triliun dengan tumbuh di atas 5%, saya rasa hal itu luar biasa," katanya di kompleks Parlemen, sore tadi.
 
Kenyataan itu, kata dia, makin realistis dengan adanya transisi pemerintahan SBY ke pemerintahan presiden terpilih. Agar asumsi-asumsi yang disampaikan Presiden berjalan dengan baik, pemerintah maupun DPR baru harus satu visi karena tantangan ekonomi 2015 jauh lebih kompleks. Belum lagi, Firmanzah menambahkan, tantangan lain yang bakal menghadang seperti subsidi energi.
 
"Tantangan pemerintah ke depan adalah subsidi energi. Berbagai upaya juga tersedia nanti di pemerintahan baru dari mulai opsi untuk menyesuaikan harga bbm bersubsidi, pembatasan penggunaan bbm (bahan bakar minyak) bersubsidi, dan skema-skema lain," terangnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan