Namun, yang dibicarakan SBY dalam pidato terakhirnya sebagai Presiden RI hanya berbicara tentang catatan keberhasilan pemerintah Indonesia selama 10 tahun.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Hendri Saparini mengatakan, seharusnya Presiden SBY juga membicarakan tentang ketidakberhasilan pemerintah dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan oleh pemerintah sendiri.
"Seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang tidak tercapai seperti pertanian dan industri pengolahan yang di bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucap Hendri, dalam Media CORE Duscussion di Warung BEJO, Jalan Tebet Barat Dalam Raya No. 128, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2014).
Selain itu, lanjutnya, seharusnya juga SBY membicarakan tentang pengangguran dan kemiskinan, di mana tingkat kemiskinan di Indonesia dari 2010-2014 masih pada angka 11,2 persen. Sedangkan target pemerintah pada RPJM itu sendiri sebesar delapan persen.
"Inilah yang harus dilaporkan kepada rakyat, karena kita tidak mampu mencapai target yang telah ditetapkan sendiri," ujar Hendri.
Hal lain yang harus disampaikan, tambahnya, adalah pembiayaan utang dan tekanan pada Debt Service Ratio (DSR) yang berakibat pada sulitnya menutup pembayaran utang.
"Seharusnya pemerintah sekarang bisa melakukan perubahan pada paradigma pembiayaan APBN dan pembayaran utang, bukan lagi berkutat pada paradigma birokrasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id