Performa impor tersebut didorong oleh kenaikan kinerja impor non migas sebesar 9,23 persen (mtm) menjadi USD18,45 miliar dan penurunan kinerja impor migas sebesar 16,92 persen (mtm).
Peningkatan kinerja impor non migas pada Agustus 2022 disebabkan oleh naiknya impor komoditas mesin dan peralatan mekanis HS84, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85, dan bahan bakar mineral HS27.
"Sedangkan penurunan kinerja impor migas dikarenakan turunnya impor minyak mentah dan hasil minyak," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Kamis, 15 September 2022.
Dia menambahkan, nilai impor tertinggi berdasarkan penggunaan barang pada Agustus 2022 terjadi pada impor bahan baku/penolong, yakni sebesar USD16,76 miliar, atau tumbuh 0,35 persen (mtm).
Kinerja Itu didorong oleh impor komoditas serealia HS10 yang naik sebesar 47,29 persen (mtm), komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85 naik 7,16 persen (mtm), dan barang besi dan baja HS73 naik sebesar 43,34 persen (mtm).
Lalu nilai impor terbesar berikutnya terjadi pada impor barang modal, yakni mencapai USD3,54 miliar, atau naik 18,14 persen (mtm). Komoditas yang mendorong peningkatan impor barang modal ialah mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya HS84 naik 17,55 persen (mtm), mesin dan perlengkapan elektrik, serta bagiannya HS85 naik 16,33 persen (mtm).
| Baca juga: Nilai Ekspor Agustus 2022 Naik 9,17% Jadi USD27,91 Miliar |
Sedangkan nilai impor barang konsumsi tercatat USD1,85 miliar, atau naik 12,27 persen (mtm). Peningkatan tersebut didorong oleh naiknya impor buah-buahan HS08 sebesar 12,27 persen (mtm), susu, mentega, dan telur HS04 naik 61,50 persen (mtm), serta daging hewan HS02 naik sebesar 40,56 persen (mtm).
Setianto mengatakan, kinerja impor Agustus tersebut juga tercatat mengalami peningkatan hingga 32,81 persen bila dibandingkan dengan Agustus 2021 (year on year/yoy) yang tercatat hanya USD16,68 miliar.
Dengan demikian, secara total, nilai impor Indonesia pada periode Januari-Agustus 2022 mencapai USD159,68 miliar, naik 29,84 persen (yoy) dari sebelumnya yang tercatat hanya USD122,98 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
