Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto. Foto: dok BPS.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto. Foto: dok BPS.

Nilai Ekspor Agustus 2022 Naik 9,17% Jadi USD27,91 Miliar

M Ilham Ramadhan • 15 September 2022 12:28
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya peningkatan nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2022 sebesar 9,17 persen dari USD25,56 miliar pada bulan sebelumnya (month to month/mtm) menjadi USD27,91 miliar.
 
Peningkatan nilai ekspor tersebut didorong oleh meningkatnya ekspor migas sebesar 25,59 persen (mtm) menjadi USD1,72 miliar dan kenaikan nilai ekspor nonmigas 8,24 persen (mtm) menjadi USD26,19 miliar.
 
"Peningkatan ekspor nonmigas utamanya karena peningkatan yang terjadi untuk lemak, minyak hewani atau nabati HS15 yang sebesar 25,40 persen (mtm). Lalu mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85 sebesar 21,16 persen (mtm)," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Kamis, 15 September 2022.

Sedangkan peningkatan ekspor migas, lanjutnya, terjadi karena kenaikan ekspor gas yang mencapai 29,35 persen (mtm). Naiknya kinerja ekspor gas itu disebabkan oleh kenaikan volume ekspor gas sebesar 14,99 persen (mtm), sekaligus adanya peningkatan rerata harga agregat 12,49 persen (mtm).
 
Selain peningkatan kinerja ekspor gas, naiknya kinerja ekspor migas juga didorong oleh peningkatan ekspor hasil minyak sebesar 17,07 persen (mtm). BPS mencatat volume ekspor hasil minyak naik 37,32 persen (mtm) dan agregat harga naik 14,74 persen (mtm).
 
Demikian halnya dengan kinerja ekspor minyak mentah yang mencatat kenaikan 26,56 persen (mtm), disebabkan oleh peningkatan volume dan agregat harga, masing-masing 37,66 persen (mtm) dan 8,06 persen (mtm).
 
Setianto mengatakan, peningkatan kinerja ekspor secara bulanan terjadi tiga sektor usaha. Ekspor industri pengolahan tercatat naik 13,49 persen (mtm) menjadi USD19,79 miliar, didorong oleh komoditas minyak kelapa sawit, besi baja, peralatan listrik, kendaraan dan bagiannya, serta nikel.
 
Baca juga: Menkeu: Pemda yang Bisa Tekan Inflasi Bakal Dapat Insentif Rp10 Miliar

 
Lalu ekspor sektor usaha migas tercatat naik 25,59 persen (mtm) menjadi USD1,72 miliar, disebabkan oleh peningkatan komoditas gas. Sedangkan ekspor sektor usaha pertanian mengalami peningkatan 16,99 persen (mtm), didorong oleh peningkatan ekspor komoditas kopi, buah-buahan tahunan, sarang burung, rumput laut, ganggang dan lainnya, serta sayur-sayuran.
 
Sementara kinerja ekspor sektor usaha pertambangan tercatat mengalami penurunan 6,66 persen (mtm) menjadi USD5,95 miliar. "Penurunan kinerja ekspor pertambangan utamanya diakibatkan oleh komoditas batu bara, lignit, bijih logam lainnya, bijih besi, serta bijih tembaga," terang Setianto.
 
Adapun secara tahunan (year on year/yoy), kinerja ekspor Agustus 2022 juga tercatat mengalami peningkatan hingga 30,15 persen. Itu didukung oleh kenaikan kinerja ekspor migas 64,46 persen (yoy) dan ekspor non migas 28,39 persen (yoy). Sehingga, total ekspor Indonesia pada periode Januari-Agustus 2022, ekspor meningkat sebesar 35,42 persen dari periode sama di tahun sebelumnya menjadi USD194,6 miliar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan