Selain itu, kebijakan bank sentral Amerika Serikat, the Federal Reserve yang cenderung bersifat dovish pun membuat ruang penurunan BI rate ke level 6,75 persen memungkinkan.
"The Fed kan tidak akan menaikkan (fed rate) dalam waktu dekat, jadi ada ruang (BI rate turun)," kata Bambang di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Maret.
Bambang tak bisa memastikan apakah ke depannya ruang tersebut masih terbuka lebar, mengingat perkembangan ekonomi global yang sanamgat dinamis, yang bisa berubah setiap saat.
Namun, dia berharap, penurunan BI rate bisa diikuti dengan penurunan tingkat bunga pinjaman atau kredit perbankan. Dengan bunga kredit yang makin rendah, akan membuat daya beli masyarakat terpacu kembali dan menggerakkan sektor riil dalam mendorong perekonomian nasional.
"Mudah-mudahan tingkat bunga pinjaman ikut menurun. Sehingga sektor riil juga bergerak, sektor swasta juga jalan," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id