Sebab itu, Hipmi meminta agar kementerian atau lembaga terkait segera memvitalisasi dan sinkronisasi kedua paket ekonomi tersebut. "Segera lakukan vitalisasi dan sinkronisasi," ujar Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Bahlil mengklaim, paket yang diluncurkan pemerintah dalam dua paket terakhir sangat banyak. Hal ini membuat dunia usaha menjadi bingung dan tidak mampu menangkap secara konkrit peluang yang dapat diambil dalam paket-paket ini.
"Paket-paket ini dirangkum saja dalam dua atau tiga item per paket. Jadi, cukup minimalis saja," ujar Bahlil.
Menurut Bahlil, kedua paket kebijakan masih bertujuan memperkuat investasi, meredam tekanan nilai tukar rupiah, dan mendorong pertumbuhan pasar modal. Bagi sektor riil, ujar dia, baru akan berdampak tahun depan bahkan sampai akhir 2016.
Sebab, lanjutnya, dengan adanya kebijakan baru, langkah berikut para pengusaha dan investor akan membuat rencana bisnis baru. "Ini kan butuh waktu juga, sambil melihat-lihat bagaimana sektor lain berbenah," pungkas Bahlil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News