Salah satu upaya pemerintah dalam mempercepat realisasi anggaran PEN yakni dengan menggeser alokasi anggaran untuk program tertentu. Pergeseran anggaran ini diharapkan bisa mengoptimalkan dana PEN yang tersedia tahun ini guna mendukung beberapa program prioritas.
"Mendekati akhir 2021, apabila masih ada diperlukan perubahan alokasi anggaran, maka perlu segera dilakukan pergeseran anggaran," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya, Selasa, 2 November 2021.
Dalam PEN 2021, Airlangga menyebut kebijakan anggaran lebih fleksibel menyesuaikan dengan dinamika pandemi yang berubah sedemikian cepat. Saat ini pemerintah melakukan evaluasi program PEN, sehingga pemerintah bisa menggunakan anggaran tersebut untuk direalokasi ke klaster lain.
"Pemerintah melakukan evaluasi atas program-program PEN, termasuk optimalisasi anggaran antar klaster PEN. Optimalisasi dilakukan atas program yang diproyeksikan tidak terserap 100 persen, untuk selanjutnya dipetakan dan direalokasikan untuk mengoptimalkan pemanfaatan anggaran PEN," ungkapnya.
2 usulan optimalisasi dana PEN 2021:
1. Penyaluran Program Bantuan Subsidi Upah (BSU)
Dengan sisa anggaran program BSU yang mencapai Rp1,7 triliun, pemerintah berencana menambah jumlah penerima subsidi upah sebanyak 1,6 juta pekerja.2. Memberikan tambahan (top up) bantuan kartu sembako dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa dalam di sejumlah wilayah
Penambahan top up bantuan sebesar Rp300 ribu untuk tiga bulan sampai dengan Desember 2021 diberikan kepada 35 kabupaten prioritas program pengentasan kemiskinan ekstrem.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News