Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan RI Jadi 3,7% Tahun Ini

Eko Nordiansyah • 28 September 2021 10:41
Jakarta: Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,7 persen untuk tahun ini. Padahal dalam proyeksi sebelumnya pada April 2021, ekonomi Indonesia diprediksi masih bisa tumbuh mencapai 4,4 persen di 2021.
 
Melansir World Bank East Asia and Pacific Update October 2021, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi ini salah satunya dipengaruhi oleh kenaikan kasus covid-19 akibat merebaknya varian delta yang terjadi di beberapa negara, termasuk Indonesia.
 
"Varian delta saat ini menyumbang lebih dari 97 persen dari total kasus covid-19 baru di Indonesia dan Malaysia, dan lebih 80 persen di Thailand," tulis Bank Dunia dalam laporan tersebut dikutip Medcom.id, Selasa, 28 September 2021.

Kerusakan akibat melonjaknya kembali kasus covid-19 kemungkinan akan menghambat pertumbuhan dan menambah kesenjangan selama jangka panjang. Apalagi perusahaan-perusahaan yang masih bertahan menunda investasi yang produktif.
 
Sementara itu, rumah tangga juga mengalami kesulitan, khususnya rumah tangga miskin, di mana mereka memiliki kemungkinan lebih besar untuk kehilangan penghasilan, mengalami kerawanan pangan lebih besar, dan terbatasnya kegiatan pembelajaran bagi anak.
 
"Percepatan vaksinasi dan pengujian untuk mengendalikan infeksi covid-19 dapat membangkitkan kegiatan ekonomi di negara-negara yang sedang berjuang pada awal pertengahan pertama tahun 2022, dan menggandakan angka pertumbuhan pada tahun berikutnya," kata Ekonom Utama Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo.
 
Laporan ini memperkirakan bahwa kebanyakan negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia dan Filipina, dapat memvaksinasi lebih dari 60 persen penduduk mereka pada pertengahan pertama tahun depan.
 
Meskipun hal itu tidak menghilangkan terjadinya infeksi, vaksinasi dapat mengurangi angka kematian secara signifikan sehingga kegiatan ekonomi dapat dilakukan lagi. Namun untuk jangka panjang tetap dibutuhkan reformasi untuk mendorong pertumbuhan.
 
"Tetapi dalam jangka panjang, hanya reformasi yang lebih mendalam dapat mencegah melambatnya pertumbuhan dan meningkatnya kesenjangan, suatu kombinasi yang memperburuk kawasan yang belum pernah terjadi pada abad ini," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan