"Untuk sektor pertanian, APBN itu belanja sekitar Rp192 triliun di 2021. Ini kalau kita melihat APBN secara komprehensif dan bicara mengenai sektor belanja APBN untuk keseluruhan sektor pertanian," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Selasa, 30 November 2021.
Dukungan belanja kementerian/lembaga 2021 sebesar Rp56,7 triliun, diberikan melalui Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Selain melalui K/L, pemerintah juga memberikan dukungan melalui transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) yang spesifik di sektor pertanian.
"Kita catat transfer ke daerah dan dana desa untuk dukungan petani dan nelayan 2021 kalau kami jumlahkan sekitar Rp27,9 triliun, yang kita berikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), dana bagi hasil, dana insentif daerah, otonomi khusus, dan dana desa bagi petani dan nelayan," ungkapnya.
Ia menambahkan, pemerintah juga memberikan fasilitas perpajakan untuk petani dan nelayan sebesar Rp25,4 triliun, bantuan sosial bagi kelompok petani dan nelayan sekitar Rp38 triliun. APBN juga memberikan subsidi pupuk senilai Rp43 triliun dan subsidi nelayan berupa BBM, elpiji, listrik, dan bunga KUR sekitar Rp922,4 miliar.
Walaupun dukungan APBN terhadap sektor pertanian sudah luar biasa besar, Suahasil memastikan pemerintah akan semakin mempertajam keseluruhan dukungan tersebut agar dapat memberikan manfaat di sektor pertanian. Terlebih dukungan melalui APBN juga berasal dari pajak yang dikumpulkan dari masyarakat.
"Jadi sebenarnya uang kita juga, uang dari seluruh pembayar pajak Indonesia, seluruh Indonesia taxpayer. Dan tentu kita ingin gunakan uang dari pajak dan pembayar pajak itu untuk semaksimal mungkin kesejahteraan masyarakat kita, termasuk sektor pertanian bagi para petani dan nelayan Indonesia," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News