"Targetnya Rp2 triliun ya dengan masa penawaran 8-21 Agustus," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman di Auditorium DJPPR, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2019.
Luky menuturkan Sukuk Tabungan seri ST005 merupakan bagian dari SBN ritel. Tiga kategori lainnya ialah SBR, obligasi ritel Indonesia (ORI), dan sukuk tabungan.
Pemerintah pun berencana menerbitkan 10 kali SBN ritel kecuali saat Ramadan dan akhir tahun. Tahun depan, SBN ritel juga akan diterbitkan sebanyak 10 kali.
"Targetnya tiap bulan kecuali Juni karena Lebaran, dan kita bagi antara konvensional dan sukuk ada yang namanya tradible dan non-tradible," ungkapnya.
Untuk ST005 ini, pemerintah menawarkan kupon 7,40 persen dengan minimal pemesanan Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar. Surat berharga yang dikhususkan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) ini diharapkan meningkatkan kepemilikan surat berharga negara oleh investor domestik.
Adapun pembukaan masa penawaran ST005 dilakukan mulai 8 Agustus 2019, penutupan masa penawaran dilakukan pada 21 Agustus 2019, penetapan hasil penjualan pada 26 Agustus 2019 dan setelmen pada 28 Agustus 2019.
Pembayaran kupon akan dilakukan setiap tanggal 10 setiap bulan. Pembayaran kupon pertama kali adalah 10 Oktober 2019, sedangkan periode pengajuan early redemption dibuka pada 24 Juli hingga 4 Agustus 2020 dengan nilai maksimal sebesar 50 persen dari transaksi pembelian.
Selanjutnya, masyarakat yang berminat untuk dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 22 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).
Sebanyak 22 Mitra Distribusi itu terdiri dari 14 bank, yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BRISyariah Tbk.
Selain itu, satu Perusahaan Efek yaitu PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dua Perusahaan Efek Khusus (Aperd Financial Technology) yaitu PT Bareksa Portal lnvestasi dan PT Star Mercato Capitale (Tanamduit), dan tiga Perusahaan Financial Technology (peer-to-peer lending) yaitu PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee), PT lnvestree Radhika Jaya dan PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News