"Defisit APBN diperkirakan masih di bawah 2,19 persen," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, ditemui di Hotel Shangrilla, Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018.
Ani, sapaan akrabnya, menegaskan, kenaikan penerimaan yang bersumber dari harga minyak dunia maupun perubahan nilai tukar sebagiannya bakal dialokasikan untuk kenaikan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), terutama jika dikaitkan dengan anggaran subsidi energi serta neraca Pertamina dan PLN.
Dengan demikian, lanjut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, ruang fiskal tak akan terbebani dan defisit anggaran bisa diperkecil. "Nanti kita akan hitung pada akhir tahun," imbuh dia.
Terkait usulan subsidi solar menjadi Rp1.500 per liter, Ani mengaku masih melakukan kalkulasi untuk kemudian disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) pada laporan semester I atau Juli mendatang.
"Mekanisnya adalah nanti disampaikan pada laporan semester I," tegas dia.
Sebelumnya, defisit anggaran hingga akhir April 2018 tercatat sebesar Rp55,1 triliun atau jauh lebih rendah dari akhir Maret 2018 yang tercatat sebesar Rp85,78 triliun dan lebih rendah dari April 2017 sebesar Rp72,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id