Ilustrasi Bank Indonesia. (FOTO: MI/Rommy Pujianto)
Ilustrasi Bank Indonesia. (FOTO: MI/Rommy Pujianto)

Efek Domino Turki, BI Diimbau Percepat Kenaikan Bunga Acuan

Desi Angriani • 15 Agustus 2018 14:06
Jakarta: Bank Indonesia (BI) dalam rapat dewan gubernur (RDG) siang ini diminta untuk mempercepat kenaikan suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate guna mengurangi efek domino dari pelemahan nilai tukar lira Turki. Saat ini bunga acuan berada di level 5,25 persen atau telah naik sebanyak dua kali.
 
Kepala Kajian Makro LPEM UI Febrio Kacaribu mengatakan memburuknya sentimen pasar akibat pelemahan mata uang Turki membuat BI perlu menaikkan suku bunga kebijakan bulan ini. Pasalnya, nilai tukar rupiah sudah terdorong hingga ke level Rp14.600 per USD pascakrisis moneter yang dihadapi Turki.
 
"Dengan kondisi yang ada saat ini Bank Indonesia perlu mempercepat kenaikan suku bunga untuk menahan penurunan cadangan devisa lebih lanjut," kata Febrio dalam keterangan tertulis kepada Medcom.id, Rabu, 15 Agustus 2018.

Menurutnya kenaikan bunga acuan tak akan mempengaruhi kondisi fundamental ekonomi yang yang relatif baik lantaran pertumbuhan ekonomi triwulan-II telah melebihi ekspektasi. Hal ini terlihat dari kenaikan konsumsi pemerintah sebesar 5,26 persen dibanding 2,73 persen pada kuartal sebelumnya.
 
Di samping itu, inflasi juga terjaga di level yang rendah dan stabil seiring berkurangnya tekanan harga bahan pokok dan terjaganya ekspektasi inflasi.
 
"Kredibilitas Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar membuat rupiah tidak melemah lebih dalam seperti yang dialami oleh beberapa negara  berkembang lainnya," imbuh dia.
 
Meskipun demikian, BI dinilai perlu mencermati risiko eksternal dan kondisi neraca transaksi berjalan akibat berbagai faktor eksternal lainnya. Termasuk mewaspadai potensi aksi jual lebih lanjut terhadap rupiah.
 
"Terdapat risiko bahwa pertumbuhan ekonomi global akan menurun yang berdampak negatif terhadap posisi neraca transaksi berjalan," pungkasnya.
 
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) sebelumnya memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 5,25 persen. Hal itu dikarenakan BI sudah cukup untuk mengimbangi sentimen kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS alias Fed Fund Rate (FFR).
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan