Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Foto : Medcom/Eko N.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Foto : Medcom/Eko N.

Menkeu: Pembangunan Infrastruktur IKN Harus Sejalan dengan Konsolidasi Fiskal

Husen Miftahudin • 07 Januari 2022 14:05
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengharapkan pembangunan infrastruktur dapat menjadi titik mula pemulihan ekonomi pasca covid-19. Perhitungan dan pemenuhan kebutuhan anggaran Ibu Kota Negara (IKN) akan tetap sejalan dengan konsolidasi fiskal pascapandemi covid-19.
 
"Pemerintah akan memastikan agar pendanaan ini(IKN) tidak mengganggu penanganan covid-19 dan program pemulihan ekonomi," ujar Sri Mulyani dikutip dari siaran persnya, Jumat, 7 Januari 2022.
 
Sri Mulyani mengungkapkan pada 2022 Presiden Joko Widodo menetapkan kondisi penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi tetap jadi prioritas. Prioritas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 adalah pemulihan ekonomi dan konsolidasi APBN.

Bendahara Negara menekankan APBN harus dijaga secara sangat hati-hati sehingga dapat menjaga berbagai kebutuhan negara, seperti penanganan covid, pemulihan ekonomi, melindungi secara sosial dan mengantisipasi gejolak global. Di sisi lain, terdapat prioritas nasional seperti pembangunan Ibu Kota Negara.
 
"Ini faktor yang akan mendominasi rancangan APBN kita di tahun 2022, dengan mengantisipasi Undang-Undang IKN, terutama 2023 dan 2024, seperti untuk Pemilu. Jadi seluruhnya diseimbangkan," papar Sri Mulyani.
 
Salah satunya adalah pembangunan proyek jembatan Pulau Balang yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan mendukung konektivitas trans Kalimantan. Jembatan Pulau Balang merupakan salah satu proyek yang juga berfungsi sentral sebagai penghubung transportasi darat dari kota Balikpapan ke lokasi IKN baru, yakni Penajam Paser Utara, dimana pembiayaannya dilakukan secara Multi Year Contract (MYC) 2015-2021, dengan total alokasi yang digunakan sebesar Rp1,43 triliun.
 
Pembangunan jembatan Pulau Balang tersebut merupakan perwujudan dari komitmen yang kuat dari pemerintah untuk pembangunan sektor jalan dan jembatan dalam rangka mendukung konektivitas dan dukungan logistik nasional.
 
Sri Mulyani bilang bahwa kehadiran jembatan Pulau Balang dapat membuat akses pertukaran ekonomi antarprovinsi dan antarkabupaten di Kalimantan Timur, sehingga jauh lebih mudah dan jalur perekonomian akan terbuka luas.
 
"Komoditi yang diambil dari luar Kalimantan Timur, seperti produk pertanian, peternakan, dan perikanan yang sebagian diambil dari provinsi lain akan dapat dijangkau karena akses yang lebih mudah," pungkas Sri Mulyani.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan