Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Medcom.id.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Medcom.id.

Kinerja Pendapatan dan Belanja Negara Positif, Pemulihan Ekonomi Berlanjut

Eko Nordiansyah • 31 Desember 2021 16:19
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sudah sesuai dengan perencanaan dan terus menunjukkan perbaikan. Kinerja pendapatan dan belanja negara yang positif mengindikasikan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.
 
"Kita melihat pemulihan itu terjadi baik dikonsumsi, dalam hal ini confidence dari konsumen meningkat, dan juga dari sisi investasi seperti terlihat konsumsi dari listrik di bidang bisnis dan industri tumbuhnya sangat tinggi," kata dia dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Jumat, 31 Desember 2021.
 
Lebih lanjut ia mengungkapkan konsumsi semen juga meningkat yang menggambarkan pertumbuhan meningkat, meski sektor konstruksi masih agak tertinggal. Selain itu, impor bahan baku dan barang modal juga meningkat tajam di atas 40 persen yang dapat menyebabkan kegiatan manufaktur akan meningkat cukup besar.

Pemulihan ekonomi yang sudah berjalan cukup cepat ini, menurut Sri Mulyani, menyebabkan penerimaan negara meningkat cukup tajam. Penerimaan pajak, bea cukai, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh positif, bahkan sudah melewati target APBN 2021 meskipun tahun ini belum selesai.
 
"Sekarang ini dalam posisi seminggu kemarin sebelum penutupan tahun anggaran, seluruh penerimaan kita sudah melewati (target) APBN. Jadi ini artinya penerimaan negara akan sangat tinggi," ungkapnya.
 
Ia menambahkan, upaya memulihkan perekonomian ini juga didukung langkah-langkah APBN yang sangat cepat dan responsif menghadapi kondisi covid-19 yang terkadang mengalami perubahan sangat cepat seperti yang terjadi pada Juli lalu, varian Delta melonjak sangat tinggi di Indonesia.
 
"Berbagai belanja yang kita pindahkan atau refocusing kepada hal-hal yang memang jauh lebih signifikan atau lebih penting seperti kesehatan, bantuan sosial, dan juga bantuan untuk UMKM," jelas dia.
 
Ia mengungkapkan, dengan adanya penerimaan negara dan belanjanya sama-sama kuat, berarti pemerintah memberikan dukungan bagi pemulihan ekonomi. Menurut dia, insentif-insentif bagi perekonomian masih diberikan, maka hasilnya adalah ekonominya pulih namun defisitnya bisa diturunkan.
 
"Meski optimisme semakin kuat, namun pemerintah akan tetap waspada sebab kecepatan pemulihan sangat dipengaruhi oleh penyebaran varian Omicron, perkembangan geopolitik multilateral, serta dinamika global. Jadi memang pemulihan ini menimbulkan optimisme pasti tapi kita juga semuanya tetap berhati-hati," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan