Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis, menjelaskan, pembentukan Desk Khusus Investasi sektor tekstil dan sepatu ini merupakan bagian yang terintegrasi dari strategi BKPM dalam mendorong investasi padat karya tetap memiliki daya saing dan terus menyerap dan menciptakan tenaga kerja dalam jumlah besar.
"Desk khusus investasi tekstil dan sepatu diharapkan bisa menjadi wadah dalam menampung permasalahan para investor di sektor tekstil dan sepatu untuk kemudian kami bahas secara intern dan mendapatkan solusinya," jelas Azhar, saat sosialisasi keberadaan desk khusus investasi sektor tekstil dan sepatu, di Kantor BKPM, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (9/10/2015).
Azhar menambahkan, desk ini tidak akan dapat memberikan kontribusi maksimal bila tidak ada kerja sama antarkementerian atau lembaga terkait. Karena beberapa permasalahan yang menghambat realisasi adalah kemungkinan masih adanya regulasi yang saling bertentangan atau interlocking atau tidak mendukung industri ini.
Oleh karena itu, dia berharap para pemangku kepentingan atas investasi pada karya seperti asosiasi, kementerian teknis dan pemerintah daerah turut berkontribusi dalam kebijakan Pemerintah ini. Karena pembentukan desk khusus investasi ini dapat menyelesaikan anomali investasi.
"Pembentukan desk khusus investasi sektor tekstil dan sepatu ini diharapkan dapat menyelesaikan anomali investasi khususnya yang terjadi di sektor tekstil. Anomali yang dimaksud adalah pada satu sisi kalangan industri tekstil menyuarakan adanya permasalahan yang dapat mengancam kelangsungan usahanya," tutup dia.
Sebagai informasi, BKPM mencatat, sepanjang semester I-2015 realisasi investasi untuk sektor tekstil masih tumbuh positif, naik 58 persen sebesar Rp3,88 triliun dibandingkan semester I-2014.
Realisasi investasi seluruh subsektor tekstil pada semester I-2015 juga tumbuh positif, yaitu industri pengolahan serat tekstil tumbuh 213 persen sebesar Rp2,40 triliun dari 82 proyek, dan industri pertenunan tekstil tumbuh 613 persen sebesar Rp163 miliar dari 25 proyek.
Kemudian industri pakaian jadi tumbuh 16 persen sebesar Rp941 miliar, dan industri perlengkapan pakaian tumbuh 563 persen sebesar Rp216 miliar dari 15 proyek. Sementara itu, realisasi investasi untuk sektor alas kaki pada semester I-2015 tumbuh 613 persen sebesar Rp759 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dari 69 proyek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News