Ilustrasi pelabuhan -- ANTARA/Fiqman
Ilustrasi pelabuhan -- ANTARA/Fiqman

Pemerintah Janji Benahi Birokrasi Pelabuhan dalam Dua Tahun

Husen Miftahudin • 11 Februari 2015 18:14
medcom.id, Jakarta: Birokrasi yang rumit dan berbelit membuat investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Apalagi soal birokrasi pelabuhan, padahal arus barang logistik membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
 
Pemerintah pun telah menggenjot pembangunan jalan. Namun sayangnya, pembangunan infrastruktur tersebut tak dibarengi dengan pelayanan dari birokrasi yang mudah dan cepat.
 
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, mengakui hal tersebut. Menurut dia, birokrasi yang rumit dan berbelit menjadikan Indonesia sulit untuk berkompetisi dengan negara-negara ASEAN lainnya.

"Kemarin membicarakan masalah logistik. Logistik mahal, itu yang buat Indonesia less competitive. Itu karena birokrasi, kurang jalan tol. Tapi komponen terbesar (yang buat kompetitif kita melemah) karena birokrasi di pelabuhan," ungkap Sofyan, saat ditemui di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 44, Jakarta Selatan, Rabu (11/2/2015).
 
Maka itu, lanjut dia, pemerintah berjanji akan membenahi birokrasi pelabuhan dalam dua tahun. Caranya, dengan mengaplikasikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) atau one stop service di pelabuhan.
 
"Jika bisa one stop service, saya percaya kita bisa selesaikan masalah di pelabuhan ini. Dengan itu, kita bisa memperbaiki aspek birokrasi dan meningkatkan efisiensi pelabuhan itu 24 persen ke 19 persen dan bisa dicapai dalam waktu dua tahun," papar dia.
 
Sebenarnya, tambah dia, one stop service merupakan ide yang sudah lama dicetuskan oleh pemerintah. Namun kebijakan tersebut terhambat oleh dukungan dari peraturan yang belum kuat, sehingga penerapan one stop service berjalan lambat.
 
"Kalau presiden memberikan perhatian khusus dan memberikan target dengan tempo tiga bulan, maka tiga bulan akan tercapai. Jadi mudah-mudahan kasus one stop service ini sukses untuk memperbaiki logistik di laut," pungkas Sofyan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan