Saat ini, Ani, biasa ia dipanggil, mengatakan masih melakukan monitoring penerimaan yang masuk setiap hari. Apalagi, pada realisasi semester satu diakuinya lebih rendah dari yang diperkirakan, yakni hanya tercapai 35,5 persen atau Rp634,7 triliun dari target penerimaan negara Rp1.786,2 triliun.
"Berarti ada semacam risiko yang harus kita kelola. Namun, dengan adanya tax amnesty, kita akan melihat sampai dengan akhir September karena rate yang rendah, itu diharapkan akan menarik banyak sekali peminat untuk ikut tax amnesty," kata Ani ditemui di JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 1 Agustus.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, pada akhir September semua akan terlihat seberapa efektifnya penerapan tax amnesty untuk mendorong penerimaan pajak yang ditarget Rp1.318,9 triliun dalam APBNP 2016.
Namun, tak hanya mengandalkan tax amnesty dengan perkiraan bisa meraup Rp165 triliun untuk sumbangan ke kas negara, dirinya juga melihat adanya potensi pajak dari aktivitas laiinya yang selama ini belum dipungut pajak. Hal ini untuk menutupi lesunya pendapatan dari sektor-sektor yang mengalami penurunan di luar kontrol pemerintah, seperti melemahnya harga komoditas dan juga minyak dunia.
"Pada akhir September nanti baru bisa melihat berapa banyak penerimaan yang berasal dari tax amnesty dan berapa yang berasal dari non tax amnesty. Dari situ kita akan lihat apakah akan ada risiko yang bisa kita tangani sampai akhir tahun," jelas dia.
Dari capaian hingga Akhir September, menurut dia akan bisa diperkirakan dengan lebih jelas mengenai besaran optimisme, termasuk juga jika ada risiko tak sesuai target, yang tentu akan mempengaruhi sisi belanja negara untuk lebih dihemat.
Namun, sesuai arahan Presiden Jokowi, satu pos belanja yang tak bisa dikurangi jumlahnya yakni belanja infrastruktur yang pagunya mencapai Rp313,5 triliun tahun ini.
Karena belanja infrastruktur dianggap penting untuk menggenjot kegiatan ekonomi yang produktif sehingga mendorong pertumbuhan lebih tinggi. Begitu juga dengan belanja pendidikan dan kesehatan yang sangat mempengaruhi target pembangunan seperti pengurangan kemiskinan dan kesenjangan. Serta anggaran keamanan.
"Jadi itu adalah area yang harus tetap diprioritas dan dijaga, sementara kalau ada aktivitas yang dianggap tidak prioritas, kita akan mulai lakukan langkah-langkah penghematan," jelas Ani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id