"Mencapai tingkat terendahnya sejak kuartal keempat 2009," kata Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia Frederico Gil Sander, dalam pemaparannya di acara peluncuran The June 2019 edition of the Indonesia Economic Quarterly, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019.
Inflasi, kata Sander, turun dari rata-rata 3,2 persen di kuartal keempat 2018 menjadi rata-rata 2,6 persen di kuartal pertama 2019. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya inflasi harga pangan menjadi rata-raya 2,2 persen di kuartal pertama 2019 dari 4,0 persen di kuartal keempat 2018.
Meski demikian, penurunan inflasi harga pangan diimbangi oleh kenaikan inflasi harga nonpangan menjadi 3,0 persen di kuartal pertama 2019 dari 2,7 persen di kuartal keempat 2018.
Sementara inflasi inti, yang tidak mencakup inflasi dari barang yang perkembangan harganya sangat bergejolak dan barang yang perkembangan harganya diatur oleh pemerintah, sebagian besar masih stabil pada rata-rata 3,1 persen di kuartal pertama 2019.
Kemudian, meski harga energi tercatat lebih rendah, sejumlah harga yang diatur oleh pemerintah naik tipis menjadi 3,3 persen di kuartal pertama 2019 dari 3,1 persen di kuartal keempat 2018 akibat tingginya tarif pesawat domestik.
Sedangkan inflasi bulanan pada Mei juga meningkat 3,3 persen dibandingkan 3,1 persen pada Maret. Kenaikan tersebut disebabkan karena meningkatnya tekanan harga pangan saat bulan puasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News