Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan pajak pada kuartal I-2021 ini mengalami penurunan 5,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Padahal pada kuartal I-2020, penurunan penerimaan pajak baru 2,5 persen dari tahun sebelumnya.
"Karena tahun lalu sampai dengan Maret, Januari Februari Maret covid-nya belum seperti sekarang. Tapi juga karena ada beberapa faktor seperti transaksi yang tidak berulang dan adanya insentif-insentif pajak," kata dia dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Kamis, 22 April 2021.
Menurutnya penerimaan pajak ini menggambarkan kegiatan ekonomi yang mulai berjalan meskipun masih mengalami pertumbuhan negatif. Pasalnya, penerimaan neto dari mayoritas jenis pajak tumbuh positif pada kuartal I-2021.
"Karena memang perekonomian belum sepenuhnya pulih, namun kalau kita lihat, di sini kita akan melihat suatu tren yang mungkin diharapkan akan mulai membaik pada kuartal II," ungkap dia.
Sementara itu, penerimaan dari bea cukai tercatat Rp62,3 triliun atau 29 persen dari pagu APBN tahun ini sebesar Rp215 triliun. Realisasi penerimaan bea cukai mengalami kenaikan hingga 62,7 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
"Ini suatu yang bagus yang kita harapkan terjaga sampai akhir tahun dan bisa tercapai targetnya. Untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pagu Rp299,1 triliun telah terkumpul Rp88,4 triliun atau 29,6 persen dari target," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id