Kepala Subdirektorat Peraturan PPN Industri Direktorat Peraturan Perpajakan I DJP Josephine M. Wiwiek mengatakan, banyaknya mobil yang terjual karena adanya diskon pajak ini membuka penerimaan pajak lain. Misalnya, saja peningkatan penerimaan pajak kendaraan di daerah.
"Nanti berefek juga dengan pajak kendaraan bermotor di daerah. Jadi jumlah kendaraan bermotor baru akan banyak sehingga pajak daerah akan meningkat juga," kata dia dalam webinar Kemenkeu Corpu Talk, Kamis, 22 April 2021.
Ia menambahkan, penerimaan PPnBM sendiri tidak akan mengalami penurunan karena pajaknya tetap dibayar oleh pemerintah. Artinya, meski secara jumlahnya dikurangi namun, dengan volume kendaraan yang meningkat maka penerimaan juga meningkat.
"Kemudian jenis pajak lain Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 otomatis akan meningkat karena semakin banyak pekerja yang terlibat dalam pabrikan tersebut, semakin banyak PPh 21 yang banyak diterima oleh pajak. Karena PPh 21 tadi walaupun ditanggung pemerintah itu dicatat sebagai penerimaan," jelas dia.
Tak hanya itu, Wiwiek menyebut, dampak lain yang ditimbulkan dari pulihnya pabrikan otomotif adalah bergulirnya ekonomi di daerah sekitarnya. Bahkan, industri pendukung lain juga akan kembali bergerak karena meningkatnya permintaan mobil.
"Ekonomi di sekitar pabrik, kalangan masyarakat bawah misal warung-warung di sekitar situ akan bergulir lagi semuanya, ekonomi akan berjalan lagi. Multiplier effect-nya kemudian supplier lokal dari pabrikan kendaraan bermotor juga bergerak lagi ada kaca, baja, ban, dan sebagainya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News