"Kami meyakini dengan kinerja sepanjang semester I, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan dapat mencapai target kami di 5,04 persen di 2023," kata Andry, dikutip dari Antara, Selasa, 22 Agustus 2023.
Perekonomian Indonesia mencatatkan pertumbuhan 5,17 persen di kuartal II-2023 dengan dorongan dari berlanjutnya pertumbuhan di konsumsi rumah tangga, investasi serta belanja pemerintah. Konsumsi yang kembali tumbuh di atas lima persen ditopang oleh faktor musiman seperti Hari Raya Idul Fitri, masa libur sekolah dan tahun ajaran baru.
Pemilu dapat memberikan efek positif
Realisasi pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 juga mendukung pencapaian pertumbuhan tersebut. Menurut dia, di semester II-2024, pemilu dapat memberikan efek positif bagi pertumbuhan konsumsi Indonesia.Baca: Ini Alasan Masyarakat Mulai Melirik Bank Digital |
Ia menuturkan tingkat belanja memasuki pertengahan kuartal ketiga 2023 masih menunjukkan resiliensi. Hingga 13 Agustus 2023, Mandiri Spending Index (MSI) mencatatkan angka 164,4, menunjukkan bahwa belanja masyarakat 64,4 persen lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi.
Secara bulanan, nilai belanja masyarakat di Juli 2023 mencatatkan angka 168,1 lebih tinggi 31,8 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu dari MSI Juli 2023 mencatatkan sebesar 127,5.
Berdasarkan wilayah, belanja di Kalimantan, Maluku-Papua, Sumatra dan Bali-Nusa Tenggara mencatatkan percepatan belanja pada Agustus 2023. Sementara itu, perlambatan belanja terjadi di Jawa dan Sulawesi.
Dalam hal komposisi belanja, seluruh kategori belanja hingga pertengahan Agustus 2023 mengalami normalisasi, kecuali elektronik dan perlengkapan rumah tangga yang terus meningkat. Secara bulanan, belanja terkait perlengkapan rumah tangga di Juli mencapai level 117, 6, atau tumbuh sekitar 10,01 persen dibandingkan dengan Juli 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News