Ilustrasi grafik kenaikan minyak mentah Indonesia - - Foto: dok MI
Ilustrasi grafik kenaikan minyak mentah Indonesia - - Foto: dok MI

Nah Lho! Harga Minyak Dunia Diramal Tembus USD150/Barel

Insi Nantika Jelita • 24 Oktober 2023 15:33
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meramalkan harga minyak mentah dunia akan melonjak hingga USD150 per barel seiring kondisi geopolitik yang tak menentu. Meningkatnya eskalasi perang antara Hamas dan Israel dan belum surutnya konflik Rusia-Ukraina menjadi pemicu harga minyak dunia akan terbang tinggi.
 
"Saya cek kemarin harga (minyak mentah) Brent masih USD89 per barel, tapi kalau perang meluas bisa mencapai USD150 per barel," ucap Jokowi pada acara BNI Investor Daily Summit 2023, Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023.
 
Kepala Negara menuturkan tidak menutup kemungkinan harga minyak dunia akan terus meningkat jika konflik di Timur Tengah semakin meluas.

"Kalau meluas, melebar ke Lebanon, Suriah, melebar misalnya ke Iran, akan semakin merumitkan masalah ekonomi di semua negara karena harga minyak pasti naik," ungkap Jokowi.
 
Jokowi pun meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mewaspadai ancaman tersebut karena berdampak pada kebijakan moneter negara. "Ini lah yang kita mesti waspada, hati-hati semuanya baik sisi moneter dan sisi fiskal," tutur Presiden.
 
Baca juga: Konflik Geopolitik hingga Pelemahan Ekonomi, Jokowi: Dunia Makin Tidak Jelas!
 

Pangkas produksi minyak


Dihubungi terpisah, pengamat komoditas dan mata uang Lukman Leong juga berpandangan sama. Ia mengatakan ada potensi harga minyak dunia bisa tembus di atas USD100 per barel.
 
Negara anggota eksportir minyak atau OPEC plus, jelas Lukman Leong, siap memangkas produksi untuk mendukung harga minyak.
 
"Potensi kenaikan harga minyak hingga di atas USD100 per barel cukup besar. Apabila tidak tembus USD100 per barel pun, saya melihat harga minyak masih akan tetap tinggi di atas USD90 per barel," terang dia.
 
Lukman menjelaskan apabila harga minyak kembali tinggi seperti di atas USD100, dampak bagi Indonesia ialah peningkatan bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan komoditas lainnya, seperti harga gas dan batu bara.
 
"Akibat kenaikan harga minyak tentunya berimbas pada biaya logistik dan harga pada konsumen yang akhirnya inflasi. Inflasi tinggi akan memaksa Bank Indonesia untuk mempertahankan tingkat suku bunga tinggi yang akhirnya menekan pertumbuhan ekonomi," ucap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan