Direktur Penindakan dan Penyidikan DJBC Muhammad Sigit mengungkapkan hal itu dilakukan karena semakin berkembangnya berbagai macam modus penyelundupan komoditas strategis dan menjaga pelanggaran impor dan ekspor. "Maka kami lakukan pengawasan terhadap mineral, narkoba, psikotropika, serta human trafficking," ungkap Sigit di Pangkalan Sarana Operasi (PSO) BC Tipe B Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/4/2014).
Menurut Sigit, pembukaan patroli laut terpadu 2014 ini melibatkan koordinasi dari Kantor Wilayah DJBC Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan Kantor Pelayanan Utama (KPU) Tanjung Priok. "Kami akan berpatroli di Perairan Selat Sunda, Laut Jawa, dan Teluk Jakarta," ulasnya.
Sigit mengungkapkan pada 2013, empat kantor tersebut berhasil menggagalkan 1.223 kasus upaya penyelundupan dan menyelamatkan potensi kerugian negara hingga Rp25 miliar. Lebih lanjut Sigit menambahkan guna mendukung tugas pengawasan di perairan, hingga 2013, DJBC memiliki sarana kapal patroli dengan total 114 unit. Sementara itu, pada 2014 DJBC berencana melakukan penambahan jumlah armada kapal patroli sebanyak 29 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News