"Kami dorong belanja modal di APBN-P 2015 Rp 213 triliun di 2015 tumbuh dari Rp 138 triliun di 2014. Padahal awalnya estimasinya hanya Rp190 triliun hingga Rp200 triliun," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara di Kantor Kemenkeu, Jalan Dr Wahidin, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2016).
Dirinya menambahkan, dalam penyerapan belanja modal memang masih menumpuk di akhir tahun meskipun polanya kemudian mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Padahal, realisasi belanja modal 2015 baru berjalan sejak Agustus.
"31 Desember anggaran sudah diserap lebih cepat dibanding 2014. Malah belanja modal (capex) itu jumlah serapannya sudah lebih tinggi dibanding 2014. Padahal mulainya Agustus tapi sudah lebih cepat diserapnya. Pola biasa atau numpuk di akhir tahun masih terjadi, tapi sudah ada perubahan," jelas Suahasil.
Sementara itu, masih kata Suahasil, penyerapan belanja modal yang cepat akan mempengaruhi perekonomian nasional dalam jangka menengah. Oleh sebab itu, tahun ini diharapkan belanja modal tidak akan jauh berbeda dari penyerapan tahun lalu.
"Belanja modal ini akan berefek langsung tapi infrastrukturnya juga akan berefek tahun depan dan jangka menengah, efeknya enggak instan, tapi jangka menengah. Di 2016 juga kami anggarkan Rp213 triliun. Sehingga efek jangka menengah itu bisa berlipat-lipat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id