Menko Perekonomian, Sofyan Djalil, mengatakan selama ini, pembangunannya hanya baru berupa gambaran. Pencanangan tiang yang dilakukan oleh pemerintah sebelumnya dinilai belum ada apa-apanya terhadap proyek keseluruhan.
Sofyan menjelaskan pemerintah masih akan melihat terlebih dulu masalah hulu yang lebih dibutuhkan Jakarta untuk atasi banjir, karena GSW merupakan masalah hilir.
"Yang terpenting hulu itu bagaimana kita menyelamatkan DAS Ciliwung, Cisadane dan sungai-sungai yang mengalir di Jakarta. Kalau dilihat, program tahun depan yang paling penting adalah bagaimana menghijaukan kembali daerah Cianjur dan lainnya untuk mengawasi daerah aliran sungai Ciliwung dan Cisadane," terang dia, di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/1/2015).
Kedua, lanjut dia, yakni mengatasi bagian tengah yakni dengan memberikan pengertian pada masyarakat untuk tidak merusak dan melempar sampah ke sungai.
"Itu di tengah. Di hilir, nanti lebih berbicara ke masalah penataan di hilir. Termasuk Giant Sea Wall. Tapi untuk diketahui, Giant Sea Wall itu baru gambar belum apa-apa. Saya pikir sudah siap, tapi ternyata studi apa pun belum," jelas dia.
Menko Perekonomian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Chairul Tanjung (CT) pernah mengatakan proyek ini dibangun untuk jangka waktu yang panjang dan untuk mengatasi banjir yang terjadi di Jakarta.
"Ini proyek yang multiyears, panjang sekali karena untuk mengatasi banjir akibat turunnya tanah di Jakarta, dan naiknya air laut," ucap CT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News