"India ini surplus sebesar USD1,59 miliar utamanya untuk bahan bakar mineral dan berbagai produk kimia," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam video conference, Rabu, 15 Juni 2022.
Surplus Indonesia dengan AS kini menempati urutan kedua terbesar yaitu USD1,26 miliar berasal dari ekspor USD2,05 miliar dan impor USD791,5 juta. Surplus dengan AS ditopang oleh mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, dan pakaian dan aksesoris/rajutan.
Terakhir, neraca perdagangan Indonesia dengan Filipina juga mengalami surplus sebesar USD833,6 juta ditopang ekspor USD922,9 juta dan impor hanya USD89,3 juta. Komoditasnya penyumbang surplus adalah bahan bakar mineral, serta kendaraan dan bagiannya.
Sebaliknya, neraca perdagangan Indonesia tercatat mengalami defisit sebesar USD535,5 juta dengan Australia karena ekspor USD264,2 juta dan impor USD799,7 juta. Ini utamanya untuk komoditas bahan bakar mineral serta logam mulia dan perhiasan/permata.
Adapun perdagangan dengan Tiongkok kini berada di urutan kedua dengan defisit USD479,8 juta berasal dari ekspor USD4,59 miliar dan impor USD5,07 miliar. Defisit karena komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya dan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya.
"Kemudian, tiga negara yang mengalami defisit terbesar adalah Thailand dengan nilai sebesar USD331,9 juta. Ini utamanya untuk gula dan kembang gula, serta plastik dan barang dari plastik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id